...
Lompat ke konten
Home » Training Sertifikasi Akses Tali

Training Sertifikasi Akses Tali

Bekerja di ketinggian adalah suatu kegiatan yang sangat vital dalam sebuah industri. Kegiatan bekerja di ketinggian jelas sangat berbeda dengan kegiatan di bidang datar, banyak faktor yang sangat sensitif dapat mempengaruhi kegiatan yang dilakukan di ketinggian seperti: psikologis, fisik, dan kondisi alam seperti hembusan angin, paparan sinar matahari, perubahan cuaca, sambaran petir, dan gangguan binatang.
Undang-undangan No. 1 tahun 1970 telah secara tegas pada Pasal 2 ayat 2(i) bahwa bekerja di ketinggian sebagai suatu kegiatan yang perlu memperhatikan keselamatan pekerjanya. Kewajiban memperhatikan keselamatan kerja disini ditekankan kepada Pengusaha. Secara teknis kewajiban menghindari kecelakaan dimulai sejak seorang pekerja diterima menjadi pegawai atau dipindahkan ke unit tertentu yaitu dari tingkat kesehatan, pelatihan yang harus diberikan agar dapat menyelesaikan tugas-tugasnya, tersedianya prosedur kerja dan alat perlindangan diri dalam melakukan tugas dan kewajibannya.
Dalam memenuhi kewajibannya melindungi keselamatan para pekerja, Pengusaha tentunya harus memperhatikan skala prioritas berdasarkan tingkat risiko dari masing-masing pekerjaan yang ada dalam ruang lingkup kegiatan usahanya. Kerja di ketinggian menjadi kegiatan yang berisiko paling tinggi di satu perusahaan telekomunikasi karena frekuensi kejadian dan konsekuensi akibat yang ditimbulkannya.

Kejadian yang dapat timbul dari bekerja di ketinggian adalah pekerja jatuh, frekuensi kejadian jatuh sangat tinggi. Hal ini dapat terjadi karena bekerja di ketinggian adalah suatu bentuk kegiatan yang tidak biasa bagi seorang pekerja, karena secara genetik manusia lebih banyak menghabiskan waktu di bidang horisontal.

Konsekuensi dari kejadian jatuh mempunyai tingkat kerusakan pada tubuh sangat maksimal, berdasarkan data statistik 80% korban jatuh berakibat fatal yaitu korban meninggal dunia. Jika jarak ketinggian lebih dari 10 meter maka tingkat fatality bisa mencapai diatas 90%. Jatuh dari ketinggian lebih dari 2 meter mempunyai konsekuensi paling minimal adalah cacat-tetap.

Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja mengamanatkan bahwa pengurus wajib menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja tentang kondisi dan bahaya di tempat kerja, alat pengaman dan alat pelindung yang diharuskan, alat pelindung diri dan cara serta sikap yang aman dalam melakukan pekerjaan. Selain itu, pengurus juga hanya dapat mempekerjakan tenaga kerja yang diyakini telah memahami syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja pekerjaan tersebut. Atas dasar itulah, dirasakan perlunya suatu pelatihan bekerja pada ketinggian dengan menggunakan akses tali (rope access).

TUJUAN Pelatihan TKPK (Tenaga Kerja Pada Ketinggian)

Yang ingin dicapai dalam pelatihan ini adalah pemenuhan kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan pembentukan sikap kerja yang berdasarkan keselamatan dan kesehatan kerja serta pemenuhan ketentuan dalam peraturan dan perundangan yg berlaku di unit kerja bidang bekerja pada ketinggian .

MATERI

Materi pelatihan yang akan disampaikan meliputi sebagai berikut :

  1. Undang – Undang No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
  2. Dasar-dasar K3
  3. Kebijakan
  4. Akses Tali Tingkat Dasar
  5. Pengenalan Peralatan
  6. Ikatan Dasar
  7. Pengenalan Sistem Keselamatan Kerja di ketinggian
  8. SOP Tingkat Dasar
  9. Faktor Jatuh Tingkat Dasar
  10. Teknik Penyelamatan
  11. Praktek
  12. Evaluasi

INSTRUKTUR                                            

Instruktur yang akan memberikan pelatihan adalah tenaga Ahli yang kompeten di bidangnya.

PERSYARATAN PESERTA
  1. Melampirkan Fotocopy Ijazah terakhir
  2. Melampirkan copy KTP
  3. Melampirkan Foto Warna : 4×6 dan 2×3 masing-masing 2 lembar
  4. Membawa APD Helm dan Safety Shoes , Harness full body

Maha Daya menghadirkan beberapa pelatihan yang bersertifikasi langsung oleh KEMNAKER RI. Pelatihan yang ada antara lain sebagai berikut :

Seraphinite AcceleratorOptimized by Seraphinite Accelerator
Turns on site high speed to be attractive for people and search engines.