Panduan K3 Keselamatan Elevator dan Eskalator Pengelola Gedung

Menjadi salah satu alat transportasi pada gedung bertingkat, panduan atau standar keselamatan elevator dan eskalator sangatlah penting. Bagi operator, memastikan keselamatan dan keamanan penumpang jadi aspek utama yang perlu dilakukan.

Tak heran, jika Anda yang ingin bekerja menjadi operator elevator maupun eskalator, memahami standar keselamatan pengoperasiannya menjadi syarat utama. Meski begitu, Anda tidak perlu khawatir, karena kami akan membahasnya secara detail pada artikel ini. Simak terus sampai akhir, ya!

Pentingnya Keselamatan Elevator dan Eskalator

Memahami standar keselamatan elevator dan eskalator bukan sekadar persyaratan wajib dalam proses seleksi saja, tapi juga memastikan bahwa pengoperasian alat tersebut aman. Tak heran, jika keselamatan elevator dan eskalator sangat penting, karena:

1. Meningkatnya Penggunaan di Gedung Bertingkat dan Area Publik

Tingginya volume penggunaan elevator dan eskalator di perkantoran hotel, rumah sakit, hingga stasiun membuat pengelola gedung tidak bisa lagi memandang sebelah mata pentingnya penerapan standar keselamatan, karena setiap hari ribuan orang mengandalkan elevator dan eskalator dengan asumsi bahwa perangkat tersebut aman dan terawat dengan baik.

2. Risiko Kecelakaan dan Data Insiden yang Muncul

Walaupun teknologi elevator dan eskalator terus berkembang, kenyataannya potensi kecelakaan tetap ada jika tidak dilengkapi dengan perangkat keselamatan standar atau bila pemeliharaan tidak dilakukan dengan benar. Jadi, menerapkan standar keselamatan elevator dan eskalator menjadi aspek penting yang perlu Anda lakukan sebagai operator atau petugas.

Komponen Keselamatan Wajib pada Elevator

Selain mengetahui standar keselamatan elevator, Anda juga perlu memahami komponen di dalam perangkat ini. Sebab, komponen inilah yang membuat elevator bisa beroperasi secara aman, meliputi:

1. Stopping Devices and Safety Contacts

Perangkat ini berfungsi untuk menghentikan pergerakan elevator secara otomatis apabila terjadi kegagalan sistem, misalnya kabel putus atau motor mengalami kerusakan. Safety contacts juga akan memastikan bahwa lift tidak dapat bergerak jika pintu belum tertutup rapat, sehingga mencegah kecelakaan penumpang yang bisa terjepit.

2. Door Locks

Sistem pengunci pintu adalah komponen vital yang mencegah pintu elevator terbuka saat kabin belum sejajar dengan lantai. Dengan adanya door locks, risiko orang terjatuh ke dalam shaft elevator dapat dihindari karena pintu hanya dapat terbuka dalam kondisi yang benar-benar aman.

3. Overload Contacts

Fitur ini dirancang untuk mendeteksi apabila beban di dalam kabin elevator melebihi kapasitas yang telah ditentukan. Saat sensor mendeteksi kelebihan beban, elevator tidak akan beroperasi hingga penumpang mengurangi jumlah orang atau barang di dalamnya, sehingga mencegah kerusakan mekanis dan potensi kecelakaan.

4. Buffers

Buffer ditempatkan di dasar shaft elevator untuk menyerap energi benturan apabila lift turun terlalu cepat atau gagal berhenti pada lantai dasar. Perangkat ini bekerja seperti peredam kejut yang melindungi kabin dan penumpang dari dampak keras.

5. Electromagnetic Brake Lever and Operation

Rem elektromagnetik adalah komponen utama yang memastikan elevator bisa berhenti dengan halus dan aman di lantai tujuan. Saat terjadi pemadaman listrik, rem ini akan aktif secara otomatis sehingga kabin tidak meluncur bebas.

6. Governor and Mechanical Brake

Governor berfungsi sebagai alat pengatur kecepatan yang akan mengaktifkan rem darurat jika kabin bergerak terlalu cepat melebihi batas aman. Dikombinasikan dengan rem mekanis, perangkat ini menjamin bahwa elevator tidak akan jatuh bebas akibat gangguan teknis.

7. Emergency Alarm and Intercom

Dalam kondisi darurat, penumpang dapat menekan tombol alarm atau menggunakan intercom untuk berkomunikasi langsung dengan pihak pengelola gedung. Sistem ini memungkinkan evakuasi yang cepat dan mencegah kepanikan berlebihan di dalam kabin.

K3 Keselamatan Elevator dan Eskalator

Komponen Keselamatan pada Eskalator

Bukan cuma mengetahui komponen keselamatan elevator saja, Anda juga perlu memahami komponen dari eskalator. Adapun komponen keselamatan eskalator meliputi:

1. Emergency Stop Buttons

Tombol darurat dipasang di bagian atas dan bawah eskalator untuk menghentikan pergerakan segera jika terjadi insiden, seperti benda asing yang tersangkut atau penumpang terjatuh.

2. Skirt Brushes

Skirt brushes dipasang di sisi eskalator untuk mencegah benda seperti pakaian atau sepatu tersangkut di celah antara tangga dan dinding eskalator. Komponen sederhana ini sangat efektif dalam mengurangi risiko cedera.

3. Handrail Speed Sensors

Sensor ini memastikan bahwa kecepatan handrail selaras dengan kecepatan anak tangga eskalator. Jika ada ketidaksesuaian, sistem akan otomatis menghentikan eskalator untuk mencegah penumpang kehilangan keseimbangan.

4. Safety Signs and Instructions

Papan peringatan dan instruksi penggunaan dipasang di area eskalator untuk mengingatkan pengguna agar berhati-hati, misalnya larangan membawa troli atau bermain di atas eskalator. Edukasi visual ini menjadi bagian penting dalam pencegahan kecelakaan.

5. Step Demarcation Line

Garis demarkasi pada anak tangga eskalator membantu penumpang mengetahui batas pijakan yang aman. Dengan visualisasi ini, risiko terpeleset atau terjebak dapat diminimalisir.

6. Handrail Safety Switch

Switch ini akan mematikan eskalator jika handrail keluar dari jalurnya atau mengalami gangguan mekanis. Fungsinya adalah memastikan integritas sistem tetap terjaga demi keselamatan pengguna.

Prosedur Operasional & Pemeliharaan Keselamatan

Dalam standar keselamatan elevator dan eskalator, salah satu hal yang tidak boleh diremehkan adalah prosedur operasional serta pemeliharaan keselamatannya. Berikut hal yang perlu Anda ketahui dan lakukan agar keselamatan tetap terjaga:

1. Inspeksi Perangkat secara Rutin

Pengelola gedung wajib melakukan pemeriksaan rutin terhadap setiap komponen elevator dan eskalator untuk memastikan tidak ada kerusakan kecil yang bisa berkembang menjadi masalah besar. Inspeksi berkala ini menjadi langkah awal pencegahan kecelakaan.

2. Melakukan Pemeliharaan secara Berkala oleh Teknisi Ahli

Pemeliharaan tidak boleh dilakukan sembarangan, melainkan harus ditangani oleh teknisi yang berpengalaman dan bersertifikasi. Dengan cara ini, setiap masalah teknis dapat diselesaikan sesuai prosedur yang benar.

3. Uji Beban secara Periodik

Pengujian beban perlu dilakukan untuk memastikan elevator mampu beroperasi sesuai kapasitas yang ditentukan. Uji beban juga membantu mendeteksi apakah ada penurunan performa pada sistem penggerak atau komponen keselamatan.

4. Memastikan Kapasitas Beban Perangkat Aman

Selain uji beban, pengelola gedung harus disiplin dalam memastikan bahwa elevator maupun eskalator tidak digunakan melebihi kapasitas yang telah ditetapkan. Edukasi kepada pengguna mengenai batas kapasitas juga menjadi bagian penting dalam menjaga keselamatan operasional.

Penutup

Menerapkan standar keselamatan elevator dan eskalator menjadi langkah krusial untuk mencegah kecelakaan. Bagi Anda yang bertugas untuk memastikan operasional elevator dan eskalator aman, penting banget memahami standar keselamatannya.

Jika masih belum paham, Anda bisa mengikuti pelatihan K3 elevator dan eskalator di PT Mandiri Maha Daya. Pelatihan ini memungkinkan Anda untuk mengetahui lebih mendalam tentang pengoperasian, pemeliharaan, hingga perbaikan elevator dan eskalator sesuai prosedur kerja yang aman.