Fall Factor: Rahasia Keselamatan dalam Sistem Fall Arrest

Fall arrest menjadi sistem krusial dalam bekerja di ketinggian karena membantu menahan atau menghentikan pekerja ketika jatuh. Tapi, tahukah Anda bahwa ada aspek penting di dalamnya? Ya, aspeknya berupa fall factor atau faktor jatuh.

Definisi Fall Factor

Fall factor atau faktor jatuh adalah sebuah sistem pengukuran untuk bertujuan untuk mengukur hubungan antara jarak jatuh pekerja dengan panjang tali keselamatan saat digunakan.

Jadi, faktor jatuh ini berfungsi untuk mengukur seberapa parah potensi jatuhnya seseorang saat bekerja di ketinggian. Semakin besar angka fall factor, maka semakin tinggi risiko cedera saat dialami pekerja akibat hentakan saat berhenti jatuh tambah kuat. Dalam hal ini, nilai faktor jatuhnya berada pada angka 0-2. Maka dari itu, Anda sebagai pekerja di ketinggian, wajib paham tentang faktor jatuh atau potensi bahaya jatuh. Tujuannya supaya dapat mencegah potensi bahaya jatuh lebih besar.

Cara Menghitung Fall Factor saat Bekerja di Ketinggian

Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa faktor jatuh adalah sistem pengukuran. Jadi, harus ada rumus untuk digunakan untuk menghitung keparahan potensi jatuhnya pekerja dari ketinggian.

Berikut ini rumus pada ketinggian:

Fall Factor: Jarak Jatuh/Panjang Tali Keselamatan

Dari hasil perhitungan melalui rumus tersebut, nanti akan mendapatkan nilai atau angka menggambarkan terkait risiko ketika dialami pekerja jatuh dari ketinggian. Semakin besar angkanya, maka risiko jatuhnya juga semakin serius.

Sebagai contoh, Anda menggunakan panjang tali keselamatan (lanyard) 2 meter. Kemudian, Anda jatuh bebas sejauh 4 meter sebelum tali tersebut mulai menahan beban. Jadi, perhitungan fall factor-nya sebagai berikut:

Fall Factor: 4 meter/2 meter = 1

Jadi, fall factor-nya adalah 2. Artinya, potensi hentakan ke tubuh akan semakin besar. Tidak hanya bikin pekerja syok saja, melainkan juga bisa menyebabkan cedera serius hingga kematian.

Mengapa Fall Factor Penting dalam Sistem Fall Arrest?

Tidak boleh disepelekan, faktor jatuh memiliki peran penting dalam penerapan fall arrest system. Sebab, faktor ini akan menentukan seberapa besar potensi bahaya atau risiko ketika insiden jatuh dari ketinggian terjadi.

Untuk itu, berikut beberapa alasan kenapa hal ini mempunyai peran penting dalam bekerja di ketinggian:

1. Menentukan Gaya Hentakan saat Pekerja Jatuh

Tingginya nilai faktor jatuh, maka semakin besar gaya hentakan yang harus ditahan oleh tubuh maupun alat pengamannya. Jadi, ketika sistem fall arrest tidak dirancang untuk menahan gaya hentakan besar, maka sangat membahayakan karena bisa mengakibatkan kematian.

2. Mempengaruhi Jarak Total Jatuh

Faktor jatuh ternyata juga berpengaruh pada total fall distance atau total jarak jatuh, loh! Artinya, saat jatuh dari ketinggian dari titik tinggi dan fall factor-nya besar, maka akan membuat Anda langsung membentur permukaan bawah. Untuk itu, penting banget memastikan jarak aman antara titik jatuh dan permukaan di bawah melalui faktor jatuh.

3. Meningkatkan Efektivitas Alat

Peralatan ketika digunakan pada fall arrest tentunya memiliki batas kemampuan. Jadi, ketika angka faktor jatuhnya terlalu tinggi, maka alat-alat tersebut bisa gampang rusak karena harus menahan gaya hentakan saat jatuh. Maka dari itu, menentukan faktor jatuh sangat penting agar membantu meningkatkan efektivitas alat fall arrest.

Fall Factor

Jenis Fall Factor

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwa nilai fall factor berkisar antara 0-2. Untuk memudahkan Anda memahaminya, berikut penjelasan lengkapnya:

1. Pemahaman Fall Factor 0

Faktor jatuh 0 terjadi saat pekerja jatuh dan terikat pada tali tanpa kelonggaran yang tersedia. Di sini, angkur yang digunakan untuk mengaitkan tali penghubung dan tali pengaman berada di atas pekerja. Jadi, risiko jatuhnya akan semakin rendah.

2. Pengertian Fall Factor 1

Berbeda dengan jenis sebelumnya, fall factor 1 terjadi ketika pekerja yang memanjat tali sepanjang titik jangkar, lalu jatuh. Misalnya, jatuh dari ketinggian 5 meter pada panjang tali 5 meter, sehingga faktor jatuhnya sebesar 1. Maka dari itu, risiko cedera yang dialami pekerja juga akan semakin tinggi.

3. Penjelasan Fall Factor 2

Menjadi jenis terakhir, fall factor 2 terjadi ketika pekerja sudah memanjat pada ketinggian dan melewati titik jangkar, kemudian jatuh dua kali lebih panjang dari tali keselamatan yang mengikatnya.

Misalnya, pekerja jatuh dari ketinggian 10 meter pada panjang tali 5 meter, sehingga faktor jatuhnya sebesar 2. Jadi, resiko cedera yang dialami bisa semakin parah, hingga menyebabkan kematian.

Alat Apa Saja yang Membantu Mengontrol Fall Factor dalam Pekerjaan?

Memiliki peranan penting dalam industri ketinggian, terdapat beberapa alat yang digunakan untuk memastikan hal ini tetap rendah dan aman, meliputi:

  • Anchor point
  • Full body harness
  • Lanyard dengan energy absorber
  • Self retracting lifeline atau di singkat SRL
  • Fall arrester

Penutup

Nah, itulah pembahasan tentang pengertian, cara menghitung, jenis, alat, hingga pentingnya hal ini dalam bekerja di ketinggian. Jadi, Anda sebagai pekerja di ketinggian, harus memahami terkait faktor jatuh ini agar dapat mengetahui potensi bahaya jatuh dari ketinggian. Dengan begitu, bisa membantu mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang fatal. Namun, jika Anda masih belum memahaminya, maka bisa mengikuti pelatihan Tenaga Kerja pada Ketinggian (TKPK) di PT Mandiri Maha Daya.

Pelatihan tersebut akan membantu Anda memahami terkait fall factor hingga penerapan fall protection yang tepat sesuai standar keselamatan. Jadi, dipastikan Anda bisa membantu perusahaan menciptakan lingkungan kerja aman dan sehat. Yuk, langsung saja hubungi kami untuk mengikuti pelatihan TKPK dan dapatkan sertifikat resmi dari Kemnaker RI!