Tidak boleh disepelekan, epilepsi menjadi salah satu kondisi darurat yang sangat membahayakan. Untuk itu, penanganannya juga harus dilakukan dengan tepat sesuai medis. Jika tidak, nyawa korban bisa melayang dalam sekejap.
Epilepsi adalah gangguan sistem saraf pusat yang mana aktivitas otak menjadi tidak normal. Akibatnya, korban mengalami kejang atau perilaku tidak biasa serta kehilangan kesadarannya. Tidak heran, kalau P3K epilepsi harus dilakukan dengan tepat agar tidak memperparah kondisi korban. Untuk itu, buat kamu yang belum tahu langkah P3K epilepsi, kami akan memberikan informasi selengkapnya pada artikel ini!
Langkah Awal Pertolongan Pertama untuk Epilepsi
Pertolongan pertama terhadap seseorang yang mengalami epilepsi membutuhkan beberapa langkah. Ketepatan dalam penanganan ini membantu korban terhindar dari risiko yang membahayakan, seperti kecelakaan, terjatuh, hingga kematian mendadak. Adapun prosedur dalam P3K epilepsi, seperti:
- Pastikan untuk memindahkan pengidap epilepsi ke tempat yang lebih aman
- Lindungi kepala pengidap epilepsi dengan memberikan alas, seperti bantal
- Baringkan tubuh pengidap epilepsi dalam posisi miring secara perlahan
- Kendorkan pakaian ketat di leher, seperti kerah atau dasi agar memudahkan mereka untuk bernapas
- Perhatikan durasi kejang, apabila pengidap epilepsi mengalami kejang terus menerus, maka segera hubungi tenaga medis
- Tapi, kalau kejangnya sudah berhenti, maka putar badannya ke samping
- Kemudian, jika kejangnya sudah berhenti, maka temani mereka agar tetap tenang dan stabil.
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat P3K Epilepsi
Memberikan pertolongan pertama pada pengidap epilepsi memang sangat penting dan harus segera dilakukan agar kondisinya tidak semakin parah. Tapi, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat P3K epilepsi, yakni jangan memasukkan apapun ke dalam mulut korban. Mulai dari makanan, minuman, obat, atau benda asing lainnya ke dalam mulut pengidap epilepsi saat masih kejang. Hal ini justru menyebabkan kerusakan pada gigi dan gusi yang mengakibatkan mereka tersedak, sehingga memicu terjadinya gagal nafas.
Ketika kondisi tersebut terjadi, kemungkinan pengidap epilepsi kehilangan nyawa semakin besar. Pasalnya, dalam kondisi kejang, mereka sudah sulit untuk bernapas, sehingga ketika ada benda asing yang masuk ke mulut, hal ini menjadikan kondisi semakin parah. Selain itu, hindari pula untuk tidak menahan tubuh pengidap epilepsi selama kejang masih berlangsung. Hal ini dikarenakan bisa meningkatkan risiko cedera yang berakibat fatal, seperti patah tulang.

Cara Menenangkan Korban Setelah Pertolongan Epilepsi
Ketika P3K epilepsi sudah dilakukan, dan ternyata korban sudah tidak mengalami kejang, maka jangan tinggalkan mereka sendirian. Tapi, bantulah untuk menenangkan korban agar kondisinya bisa cepat pulih. Kamu bisa menenangkan korban epilepsi pasca pertolongan pertama dengan membantu mereka duduk atau berbaring di tempat yang lebih nyaman dan aman. Kemudian, bicaralah dengan tenang dan meyakinkan, sehingga membuat korban merasa aman dan tidak panik berlebihan.
Selain itu, biarkan mereka untuk beristirahat dan jangan memaksa untuk bergerak atau berbicara jika masih belum siap maupun terlihat lelah. Namun, jika setelah pertolongan pertama, kamu melihat korban merasa kesulitan bernapas, segera hubungi petugas medis agar mendapatkan penanganan lanjutan.
Isi Kotak P3K untuk Menangani Korban Epilepsi
Serangan epilepsi bisa terjadi kapan saja dan pada siapa saja, termasuk di lingkungan kerja. Oleh karena itu, penting untuk memastikan kotak P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan) dilengkapi dengan perlengkapan yang sesuai agar pertolongan dapat dilakukan dengan cepat, aman, dan efektif.
Meskipun epilepsi biasanya tidak membutuhkan obat langsung dari kotak P3K, namun penanganan pertama yang benar sangat krusial untuk mencegah cedera selama kejang berlangsung. Berikut adalah isi kotak P3K yang disarankan:
- Kain kasa steril dan perban gulung untuk menghentikan pendarahan
- Plester luka
- Gunting
- Bantal kecil untuk melindungi kepala korban agar tidak terbentur benda keras
- Kantong muntah
- Selimut ringan untuk menghangatkan tubuh korban
- Dsb.
Edukasi P3K untuk Karyawan Non-Medis
Epilepsi adalah gangguan sistem saraf yang menyebabkan penderitanya mengalami kejang berulang. Kejang bisa terjadi kapan saja, termasuk di tempat kerja. Bagi karyawan non-medis, mungkin muncul rasa panik ketika melihat rekan kerja mengalami kejang. Untuk itu, memberikan edukasi atau pengetahuan dasar P3K untuk karyawan menjadi langkah penting yang harus dilakukan oleh perusahaan. Pengetahuan P3K ini bertujuan untuk memberikan keterampilan dasar kepada karyawan dalam memberikan pertolongan pertama saat terjadi kejang epilepsi di tempat kerja.
Dengan begitu, keselamatan karyawan di tempat kerja tetap terjaga, meskipun terjadi kejang epilepsi. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah memberikan pelatihan P3K kepada semua karyawan. Pelatihan P3K ini bukan cuma belajar secara teori saja, melainkan juga praktik langsung bersama mentor profesional. Tentunya, ini akan membantu karyawan memahami cara memberikan pertolongan pertama yang tepat kepada korban epilepsi.
Penutup
Epilepsi bukan kondisi darurat biasa yang sembuh begitu saja. Bahkan, epilepsi kejang juga bisa terjadi di mana dan kapan saja, tak terkecuali di lingkungan kerja. Jadi, memahami informasi tentang P3K epilepsi adalah langkah yang paling penting untuk menyelamatkan korban.
Tapi, kalau kamu masih belum tahu P3K epilepsi yang benar, bisa mengikuti pelatihan P3K di PT Mandiri Maha Daya. Dengan pengalaman lebih dari 9 tahun dan mentor profesional, kami siap membantu kamu untuk mempunyai pengetahuan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan kerja, terutama kejang epilepsi.
Selain itu, di PT Mandiri Maha Daya, kamu juga sudah mendapatkan fasilitas dan akses materi penuh tentang P3K sesuai standar yang berlaku. Bahkan, kamu juga bisa praktik langsung bersama mentor profesional. Jadi, langsung saja isi formulir di bawah ini untuk mengikuti pelatihannya!

