Tenaga Kerja Bangunan Tinggi (TKBT) adalah pekerja yang bekerja pada bidang konstruksi yang berada pada ketinggian. Para pekerja ini bekerja menggunakan sarana atau alat penunjang dalam pekerjaan mereka sehari – hari seperti gondola, crane, dan lain sebagainya. Alat penunjang ini digunakan karena para pekerja perlu menjangkau sudut yang sangat tinggi di Gedung, contohnya adalah saat hendak membersihkan kaca luar Gedung, mengirim barang antar Gedung, menaikkan barang dari lantai bawah ke atas Gedung, dan lain-lain.
Teknik Bekerja Aman Pada Struktur Bangunan
Keselamatan adalah faktor utama dan paling mendasar dalam lingkungan kerja, guna mendapatkan hal itu maka perlu adanya unsur keamanan yang cukup. Untuk mencapai rasa aman tersebut perlu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :
- SOP pelaksanaan
- Standard kualitas bangunan
- Tenaga pekerja yang terlatih
- Peralatan penunjang yang sesuai standar kebutuhan dan kegunaan
Dan beberapa langkah dibawah ini juga perlu dilakukan guna mendukung pencapaian rasa aman yang diinginkan, yaitu :
- Selalu mengecek sarana, prasarana, hingga peralatan sebelum dan sesudah bekerja
- Mempersiapkan diri pekerja dari mulai persiapan hingga pengetahuan
- Melakukan pemantauan selama proses pekerjaan berlangsung
- Melakukan evaluasi setelah proses pekerjaan selesai.

Teknik Menaikkan Dan Menurunkan Barang
Dalam aktivitas pekerjaan sehari-hari pasti akan ada proses menaikkan dan menurunkan barang, terkhusus pada bidang konstruksi ataupun pengiriman. Pada bidang pengiriman seperti di Pelabuhan, proses menaikkan dan menurunkan barang biasa disebut dengan loading. Untuk loading barang dari Pelabuhan ke dalam kapal pengangkut barang yang sangat tinggi dan besar, biasanya digunakan crane agar proses loading dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien. Begitupun pada bidang konstruksi, saat hendak membangun Gedung yang tinggi untuk mengirim bahan baku bangunan dari lantai bawah ke atas biasanya digunakan crane agar dapat lebih hemat waktu dan tenaga. Dan tidak jarang juga untuk lebih menghemat biaya operasional beberapa Perusahaan lebih memilih menggunakan gondola ketimbang menggunakan crane.
Dari sekian aktivitas untuk menaikkan dan menurunkan barang, untuk mempermudah pekerjaannya manusia biasanya menggunakan sistem katrol. Katrol sendiri adalah sebuah sistem yang terdiri roda yang berputar pada porosnya, tali, dan gaya yang mempengaruhi. Dalam sistem kerja katrol ada dua Teknik yang perlu diketahui, yaitu :
- Menurunkan (Lowering)
Pada Teknik lowering ini beban dapat diturunkan dengan menggunakan alat tambat (belay device) yang terhubung dengan Angkur (titik penjangkaran). Ditambah penggunaan teknik yang baik dalam mengawasi dan menghentikan supaya beban dapat diturunkan denga naman.
- Menaikkan (Hauling)
Pada Teknik hauling ini beban akan diangkat ke atas menggunakan tali , tenaga manusia, mesin penggerak otomatis, atau perangkat lainnya.
Teknik Penyelamatan Dalam Keadaan Darurat
Kondisi lingkungan kerja tidak selamanya berjalan sesuai dengan keinginan, terkadang terjadi suatu peristiwa ataupun tragedi yang terjadi baik di dalam pengawasan maupun diluar pengawasan. Beberapa hal tersebut bisa terjadi akibat human error, kondisi alam, lingkungan, cuaca, dan lainnya.
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam menyelamatkan diri dalam keadaan darurat pada pekerja yang sedang beraktivitas di ketinggian antara lain :
- Bila kondisi atau keadaan darurat terjadi tetap tenang dan jangan panik.
- Mencari solusi dari kondisi yang ada.
- Ikuti SOP penanganan yang sudah ditetapkan.
- Menghubungi pihak emergency ataupun pihak lain yang dapat dimintai bantuan.
Public training dan in-house training adalah dua jenis pelatihan yang dapat diselenggarakan untuk meningkatkan keterampilan karyawan atau individu dalam berbagai bidang. Berikut adalah perbedaan antara public training dan in-house training dalam konteks bahasa Indonesia:
Public Training (Pelatihan Umum):
- Tujuan Umum: Pelatihan umum ini biasanya terbuka untuk peserta dari berbagai perusahaan atau organisasi. Peserta berasal dari berbagai latar belakang dan industri.
- Lokasi: Tempat pelatihan dapat menjadi fasilitas pelatihan pihak ketiga yang mengkhususkan diri dalam menyelenggarakan pelatihan publik. Tempat ini mungkin berada di luar perusahaan peserta.
- Peserta: Peserta berasal dari berbagai organisasi dan bisa menjadi kesempatan untuk networking dan pertukaran pengalaman antar peserta dari berbagai latar belakang.
In-House Training (Pelatihan di Dalam Perusahaan):
- Tujuan Khusus: Pelatihan in-house diselenggarakan khusus untuk karyawan atau anggota organisasi tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan spesifik organisasi tersebut.
- Lokasi: Pelatihan diadakan di dalam lingkungan perusahaan atau organisasi, yang membuatnya lebih mudah diakses oleh karyawan yang bersangkutan.
- Konten Kustom: Isi dari pelatihan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan spesifik organisasi. Ini memungkinkan fokus pada isu-isu yang relevan dan penting bagi perusahaan.
- Biaya:
- Public Training: Peserta biasanya membayar biaya pendaftaran per individu atau dari perusahaan.
- In-House Training: Biaya disesuaikan dan ditanggung oleh perusahaan itu sendiri, yang dapat menjadi investasi langsung dalam pengembangan karyawan.
- Kelompok Peserta:
- Public Training: Peserta berasal dari berbagai perusahaan atau individu, sehingga kelompoknya lebih variatif.
- In-House Training: Peserta berasal dari satu organisasi, yang membuat kelompok lebih homogen dan fokus pada kebutuhan spesifik perusahaan.
- Jadwal:
- Public Training: Jadwal ditentukan oleh PJK3 PT Mandiri Maha Daya, dan peserta harus mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan.
- In-House Training: Jadwal dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan ketersediaan karyawan.
Keputusan antara public training dan in-house training tergantung pada kebutuhan dan sumber daya perusahaan atau individu yang bersangkutan. Masing-masing memiliki keuntungan dan kelemahan tergantung pada konteks dan tujuan pelatihan.