Pelajari Teknik RJP: Panduan Praktis untuk CPR Efektif

Apakah Anda pernah melihat seseorang berhenti bernapas setelah melakukan aktivitas berat? Namun, tidak ada seseorang yang membantunya karena tidak tahu cara untuk memberikan pertolongan, sehingga akan semakin memperparah kondisi korban.

Maka dari itu, agar dapat membantu korban yang mengalami henti jantung, Anda harus mengetahui langkah-langkah Resusitasi Jantung Paru (RJP).

RJP merupakan langkah awal yang dilakukan untuk membantu memberikan pertolongan kepada korban yang mengalami henti jantung dan paru sembari menunggu bantuan medis datang. 

Anda bisa melakukan RJP kepada seseorang di lingkungan sekitar yang mengalami henti jantung sesuai prosedur yang ada. Jadi, sebaiknya Anda ikuti langkah-langkahnya sesuai artikel di bawah ini, ya!

Pengertian RJP

Resusitasi Jantung Paru (RJP) disebut juga dengan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) yang bertujuan untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban henti jantung.

Resusitasi Jantung Paru (RJP) adalah pertolongan pertama yang dilakukan untuk mengembalikan jantung yang terhenti, sehingga dapat membuat kemampuan nafas serta sirkulasi darah kembali normal.

Terdapat beberapa hal yang menyebabkan seseorang mengalami henti jantung, seperti serangan jantung, tenggelam, kecelakaan, dan lain sebagainya.

Dengan menggunakan teknik RJP, maka dapat membantu untuk mengatasi henti jantung dan mengembalikan sirkulasi darah maupun nafas secara normal, meskipun tingkat keberhasilannya tidak 100%.

Perlu Anda ketahui, bahwa seseorang yang berhenti bernafas akan menyebabkan sirkulasi darah juga ikut terhenti. Jadi, apabila tidak segera diberikan pertolongan dalam waktu 5-10 menit, maka bisa mengakibatkan kerusakan otak dan berujung pada kematian.

Faktor-Faktor Penting dalam RJP

a. Waktu Reaksi:

  • Waktu sangat kritis dalam RJP. Semakin cepat tindakan dilakukan, semakin tinggi kemungkinan keselamatan korban.

b. Teknik Kompresi Dada:

  • Kompresi dada yang tepat dapat meningkatkan kemungkinan pemulihan. Teknik yang benar mencakup kedalaman dan kecepatan kompresi yang sesuai.

c. Pelatihan dan Sertifikasi:

  • Individu yang sering berada di lingkungan di mana RJP mungkin diperlukan, seperti petugas medis dan staf sekolah, sebaiknya mendapatkan pelatihan dan sertifikasi RJP secara berkala.

Baca juga : Pelatihan Petutas P3K

Teknik-RJP

Indikasi untuk Melakukan Teknik RJP

Teknik RJP memang menjadi salah satu upaya untuk mengatasi situasi darurat berupa henti jantung. Namun, teknik ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan karena bisa berdampak buruk bagi korban. 

Jadi, sebelum melakukan RJP, Anda harus mengetahui beberapa hal atau indikasinya terlebih dahulu sebagai berikut:

1. Pastikan lokasi untuk melakukan RJP aman dan tidak berbahaya bagi korban maupun petugas

2. Pastikan situasi di sekitar lokasi sudah aman

3. Periksa tingkat kesadaran korban

4. Periksa napas dan detak jantung korban

Langkah-Langkah RJP

Secara umum, langkah-langkah melakukan teknik RJP terdapat tiga tahapan, yakni kompresi dada, membuka jalur pernapasan, serta pemberian napas buatan kepada korban.

Nah, berikut ini langkah-langkah melakukan RJP dengan baik dan benar:

Langkah-RJP-CAB

1. Kompresi dada (Compression)

Langkah pertama melibatkan tahapan kompresi dada atau compression. Kompresi dada berarti sebuah tindakan untuk menekan dinding dada korban. Untuk melakukannya, Anda bisa menerapkan beberapa langkah di bawah ini:

  • Baringkan tubuh korban pada permukaan yang datar
  • Segera posisikan Anda di samping bahu dan leher korban
  • Letakkan salah satu telapak tangan pada bagian tengah dada korban atau bagian tengah dada, lebih tepatnya pada ⅓ tulang sternum
  • Selanjutnya, letakkan telapak tangan Anda yang satu di atasnya
  • Kunci jari-jari tangan
  • Kemudian, lusurkan siku Anda dan posisikan bahu agar berada tegak tepat di atas telapak tangan
  • Berikan tekanan pada dada korban dengan cara mendorong tangan Anda secara kuat mencapai kedalaman 5-6 cm.
  • Lakukan upaya tersebut sebanyak 100-120 kali per menit atau 1-2 kali per detik.

2. Membuka jalur pernapasan (Airways)

Langkah kedua yang harus Anda lakukan adalah membuka jalur pernapasan korban. Untuk melakukannya, Anda hanya perlu mendongakkan kepala korban. 

Caranya adalah dengan meletakkan masing-masing tangan pada dahi dan dagu korban. Selanjutnya, angkat dagu korban secara perlahan sampai kepalanya mendongak ke atas dan jalur napas terbuka.

3. Pemberian napas buatan (Breathing)

Apabila Anda sudah berusaha membuka jalur napas, tetapi masih belum ada respon dari korban, maka langkah selanjutnya adalah memberikan napas buatan.

Pemberian napas buatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan pernapasan spontan dari korban. Anda bisa memberikan napas buatan dari mulut ke mulut serta dari mulut ke hidung.

Pada teknik RJP, sebenarnya breathing ini bisa dilakukan secara bersamaan dengan compression, yakni 30 kompresi dada diikuti dengan 2 kali bantuan napas.

Nah, untuk melakukan pemberian napas buatan kepada korban, Anda bisa mengikuti langkah-langkahnya sebagai berikut:

  • Pastikan Anda sudah menutup hidung korban dengan menjepit menggunakan jari tangan
  • Posisikan mulut Anda ke mulut korban
  • Berikan udara dari mulut Anda kepada korban sebanyak 2 kali
  • Pada saat memberikan udara, perhatikan apakah dada korban sudah bergerak seperti bernapas atau belum
  • Jika korban sudah bernapas, maka segera cek apakah ada yang menghambat jalur pernapasan atau tidak
  • Lakukan cara tersebut dengan bersamaan kompresi dada sebanyak 30 kali apabila korban tidak menunjukkan tanda-tanda bernapas.
BANNER-DAFTAR

Perkembangan Terkini dalam RJP

a. Teknologi Canggih:

  • Pengembangan teknologi, seperti robotika dan kecerdasan buatan, dapat membantu dalam memberikan RJP yang lebih efektif dan tepat.

b. Protokol dan Pedoman Terbaru:

  • Organisasi kesehatan terus memperbarui protokol dan pedoman RJP berdasarkan penelitian dan pengalaman terbaru untuk meningkatkan efektivitas tindakan.

c. Kampanye Kesadaran Publik:

  • Kampanye kesadaran publik mengenai RJP dan keterampilan pertolongan pertama semakin meningkat untuk meningkatkan jumlah orang yang terlatih dan siap memberikan pertolongan dalam keadaan darurat.

Pelatihan Prosedur CPR atau RJP

Seseorang yang mengalami henti jantung atau tidak bernapas bisa terjadi kapan dan di mana saja. Jadi, situasi darurat ini tidak bisa diprediksi sebelumnya.

Maka dari itu, sebaiknya segera membekali diri Anda dengan mengikuti pelatihan prosedur CPR atau RJP. Tujuannya adalah agar Anda bisa menolong orang lain atau orang terdekat yang mengalami henti jantung.

Terlebih lagi, pertolongan pertama dengan RJP menjadi salah satu upaya untuk menentukan hidup atau mati seseorang yang mengalami henti jantung dalam waktu hitungan menit saja.

Oleh karena itu, dapatkan pengetahuan terkait prosedur CPR atau RJP dan praktiknya secara langsung dengan benar melalui pelatihan P3K di PT Mandiri Maha Daya.

Melalui pelatihan tersebut, Anda akan mendapatkan berbagai materi yang nantinya dapat berguna untuk memberikan pertolongan pertama pada korban yang mengalami kecelakaan.

Penutup

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian dan langkah-langkah melakukan teknik RJP yang perlu Anda ketahui. Setiap individu, sebaiknya mempunyai pengetahuan terkait pertolongan pertama melalui RJP.

Sebab, seseorang bisa kapan dan di mana saja mengalami henti jantung. Jadi, ketika sudah mempunyai pengetahuan terkait RJP, mereka bisa membantu korban henti jantung.

Nah, salah satu cara agar individu mempunyai pengetahuan RJP adalah dengan mengikuti pelatihan P3K di PT Mandiri Maha Daya. Perusahaan kami akan memberikan teori dasar dan praktek secara langsung untuk melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP).

pelatihan k3 di surabaya

KLIK DISINI UNTUK INFO BIAYA PELATIHAN SERTA PENDAFTARAN

PT Mandiri Maha Daya menyediakan harga khusus untuk pelatihan K3 bulan ini, Yuk Buruan Daftar!

Early Bird