Hampir semua orang, pasti sudah pernah naik lift ketika lagi berada di gedung bertingkat, mall, hingga rumah sakit. Lift adalah transportasi vertikal yang memudahkan aktivitas manusia naik turun dari satu lantai menuju lantai lainnya. Untuk itu, supaya Anda tidak penasaran lagi soal transportasi ini, pahami beberapa istilah dalam lift.
Apa Itu Lift dan Bagaimana Sistemnya Bekerja?
Lift adalah alat transportasi vertikal yang digunakan untuk memindahkan orang atau barang antar lantai dalam suatu bangunan. Pada dasarnya, sistem kerja ini melibatkan pergerakan vertikal kabin (car) di dalam sebuah ruang poros (shaft), yang dikendalikan oleh sistem kontrol. Kabin ini digerakkan naik-turun oleh kabel baja yang dililitkan pada pulley (sheave) yang terhubung ke motor.
Istilah Umum dalam Lift
1. Elevator
Istilah dalam lift yang pertama ada elevator yang digunakan secara internasional. Di Indonesia, kita lebih akrab dengan kata “lift”, tapi kalau Anda membaca manual atau spesifikasi teknis dari luar negeri, istilah “elevator” akan lebih sering digunakan.
2. Shaft atau Hoistway
Shaft adalah lorong atau ruang vertikal di mana kabin bergerak naik dan turun. Di dalam shaft inilah berbagai komponen mekanis dan rel penuntun dipasang. Shaft harus dirancang kokoh dan presisi agar bisa bergerak dengan stabil.
3. Pit
Bagian dasar dari shaft, yang biasanya berada di bawah lantai paling bawah bangunan. Pit berfungsi sebagai ruang tambahan tempat penempatan buffer (peredam) dan memberi ruang gerak saat turun ke titik terendahnya.
4. Machine Room
Ruang mesin lift adalah tempat di mana motor, panel kontrol utama, dan komponen penggerak lainnya ditempatkan.
5. Guide Rail
Istilah dalam lift lainnya adalah guide rail atau rel logam vertikal yang menjadi jalur panduan bagi kabin dan counterweight saat bergerak. Guide rail memastikan pergerakan tetap lurus, stabil, dan tidak berayun ke samping.
Istilah Komponen Mekanis
1. Counterweight
Pemberat yang berfungsi untuk menyeimbangkan kabin menjadi salah satu istilah ini yang perlu Anda pahami.
2. Sheave atau Pulley
Roda besar yang berfungsi sebagai tempat melilitkan kabel baja. Komponen ini terhubung ke motor dan akan berputar untuk menggerakkan naik atau turun.
3. Motor Drive
Motor listrik yang menjadi jantung penggerak lift. Ada dua jenis utama: motor AC (alternating current) dan motor DC (direct current), masing-masing dengan keunggulannya sendiri.
4. Governor
Alat pengatur kecepatan yang sangat penting untuk menjaga lift agar tidak bergerak terlalu cepat. Jika kecepatan melebihi batas aman, governor akan mengaktifkan sistem rem darurat.
5. Buffer
Istilah dalam lift selanjutnya ada buffer sebagai komponen teknis yang artinya peredam kejut dan berada di bagian pit. Buffer akan meredam hentakan jika alat ini turun terlalu jauh hingga ke dasar shaft.
Istilah Panel Kontrol dan Sistem Otomatisasi
1. Controller
Unit kendali utama lift yang mengatur semua proses mulai dari pembacaan perintah tombol, pergerakan kabin, pembukaan pintu, hingga sistem keselamatan.
2. Landing Indicator
Layar atau tampilan angka digital yang menunjukkan posisi lift saat ini (misalnya Lantai 3, Lantai 5, dsb.) Biasanya terletak di luar kabin dekat tombol panggil.
3. Call Button
Istilah dalam lift dari segi panel kontrol yang perlu Anda ketahui adalah call button sebagai tombol saat digunakan dalam memanggil ke lantai pilihannya.
4. Car Operating Panel (COP)
Panel yang berada di dalam kabin lift, berisi tombol-tombol nomor lantai, tombol buka/tutup pintu, alarm, serta display lantai.
Istilah Keselamatan Lift
1. Overspeed Governor
Alat pendeteksi kecepatan yang akan mengaktifkan rem keselamatan apabila kecepatan lift melebihi batas yang telah ditentukan. Inilah yang membuat overspeed governor menjadi salah satu istilah alat ini yang perlu Anda pahami karena perannya sangat penting dalam keselamatan.
2. Safety Gear
Perangkat rem mekanik yang akan mencengkeram guide rail untuk menghentikan lift secara darurat saat terjadi kondisi abnormal seperti kejatuhan bebas.
3. Emergency Brake
Rem tambahan yang aktif ketika sistem utama gagal. Biasanya diaktifkan secara otomatis oleh governor saat kecepatan lift tidak terkendali.
4. Interlock Door
Sistem pengaman yang memastikan pintu hanya bisa terbuka jika berhenti sempurna di lantai yang sesuai. Hal ini penting untuk mencegah risiko jatuh dari shaft lift.
Istilah Operasional dan Maintenance
1. Load Capacity
Kapasitas maksimum beban yang bisa diangkut lift, baik dalam bentuk berat (kilogram) maupun jumlah orang. Biasanya tertera di name plate dalam kabin.
2. Travel Speed
Kecepatan pergerakan vertikal kabin, biasanya dinyatakan dalam meter per detik (m/s). Lift gedung tinggi umumnya memiliki kecepatan lebih tinggi dibandingkan rumah tinggal.
3. Preventive Maintenance
Pemeliharaan berkala yang dilakukan untuk mencegah kerusakan dan memastikan semua komponen lift bekerja optimal. Jadwal maintenance ini sangat penting dan wajib dicatat secara rutin.
Tips Mengenali Spesifikasi Lift di Gedung Anda
Selain memahami istilah dalam lift, Anda juga perlu mengetahui spesifikasinya serta cara membaca name plate. Berikut ini penjelasannya:
1. Cara Membaca Name Plate Lift
Setiap lift pasti memiliki name plate atau pelat data teknis yang biasanya terletak di ruang mesin, panel kontrol, atau bahkan di dalam kabin. Beberapa informasi yang biasanya tertulis di name plate lift antara lain:
- Manufacturer/Brand Name: Menunjukkan pabrikan atau merek dari lift tersebut.
- Model Number: Kode spesifik dari jenis atau tipe lift.
- Serial Number: Nomor unik untuk keperluan identifikasi dan servis.
- Rated Load Capacity: Kapasitas angkut maksimum dalam kilogram atau jumlah orang. Contoh: 1000 kg / 13 persons.
- Rated Speed: Kecepatan maksimum lift saat beroperasi. Umumnya dinyatakan dalam meter per detik (m/s).
- Voltage & Power Requirements: Tegangan dan daya listrik yang diperlukan lift untuk beroperasi.
- Year of Manufacture: Tahun pembuatan lift, penting untuk menentukan umur teknis dan jadwal modernisasi.
- Number of Stops/Floors: Berapa banyak lantai yang bisa diakses oleh lift.
- Country of Origin: Negara asal produsen lift.
Dari informasi tersebut, kalau kondisi plat sudah buram, maka segera minta teknisi untuk menggantinya.
2. Sertifikasi dan Inspeksi Rutin
Sertifikasi lift dilakukan oleh lembaga atau badan teknis yang berwenang untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan memastikan bahwa platform sudah sesuai standar K3.
Penutup
Memahami istilah dalam lift bukan hanya membuat Anda lebih melek teknologi, tapi juga membantu memastikan sistem transportasi vertikal di gedung berjalan dengan aman dan efisien. Untuk itu, mengikuti pelatihan K3 elevator di PT Mandiri Maha Daya menjadi solusi terbaiknya. Jadi, langsung saja hubungi kami untuk pelatihannya!.