Dalam situasi darurat yang melibatkan ketinggian atau ruang terbatas, kecepatan dan ketepatan dalam proses evakuasi bisa menjadi penentu antara hidup dan mati. Salah satu prosedur penyelamatan yang dirancang khusus untuk kondisi seperti ini adalah rope rescue.
Bagi Anda yang bekerja di industri konstruksi, migas, telekomunikasi, atau bahkan penyelamatan bencana, memahami apa itu rope rescue dan bagaimana prosedur ini bekerja adalah hal yang sangat penting. Tidak hanya sebagai langkah preventif, tapi juga untuk memastikan keselamatan personel dalam berbagai kondisi ekstrem.
Apa Itu Rope Rescue?
Secara sederhana, rope rescue adalah teknik penyelamatan yang menggunakan tali dan sistem rigging untuk mengangkat, menurunkan, atau mengevakuasi korban dari lokasi yang sulit dijangkau.
Prosedur ini dirancang untuk kondisi ekstrem, seperti tebing curam, gedung bertingkat, ruang terbatas, atau area bencana alam yang menghalangi akses evakuasi biasa. Rope rescue tidak bisa dilakukan sembarangan. Prosedur ini membutuhkan tim terlatih yang memiliki keterampilan teknis tinggi serta pemahaman mendalam mengenai tali, anchor, teknik belaying, dan sistem pengamanan.
Kapan Rope Rescue Digunakan?
Penyelamatan di Ketinggian
Dalam sektor pekerjaan yang melibatkan aktivitas di ketinggian seperti perawatan menara komunikasi, pekerjaan di gedung pencakar langit, atau perbaikan jembatan gantung, risiko kecelakaan seperti terjatuh atau terjebak di posisi tinggi sangatlah nyata.
Rope rescue menjadi solusi utama untuk mengevakuasi korban dari posisi tersebut tanpa memperparah kondisi korban atau membahayakan tim penyelamat.
Penanganan Korban di Ruang Terbatas
Ruang terbatas seperti saluran bawah tanah, tangki, atau ruang mesin kapal memiliki tantangan tersendiri. Akses yang sempit, pencahayaan minim, dan potensi bahaya gas beracun membuat evakuasi menjadi sangat kompleks.
Dalam kondisi ini, rope rescue tidak hanya mengutamakan evakuasi cepat, tetapi juga memerlukan alat deteksi gas, sistem ventilasi darurat, serta komunikasi yang terkoordinasi antar tim.
Jenis-jenis Rope Rescue
Vertical Rescue
Vertical rescue adalah jenis rope rescue yang dilakukan secara vertikal, baik dalam posisi naik (ascending) maupun turun (descending). Teknik ini sangat umum digunakan pada area seperti tebing, gedung bertingkat, tower, atau cerobong asap.
Confined Space Rescue
Jenis ini dilakukan di area sempit atau ruang terbatas yang memiliki ventilasi minim, pencahayaan rendah, dan sering kali mengandung atmosfer berbahaya seperti gas beracun atau kadar oksigen rendah. Biasanya, dilakukan di saluran limbah, ruang mesin, atau tangki bahan kimia.
Heli Rescue / Aerial Rope Rescue (Opsional)
Dalam kondisi yang sangat sulit diakses melalui jalur darat, Anda dapat menggunakan metode heli rescue atau aerial rope rescue. Teknik ini melibatkan helikopter dengan sistem winch (kerekan) untuk mengangkat korban dari lokasi bencana seperti lereng gunung, laut, atau hutan lebat.
Aerial rescue sangat efektif dalam penanganan cepat, namun memerlukan koordinasi tinggi antar pilot, tim penyelamat di darat, dan tim evakuasi di udara.
Peralatan Rope Rescue Wajib
Sebelum melangkah ke tahap aksi penyelamatan, peralatan rope rescue harus dipastikan lengkap, standar, dan siap pakai. Berikut ini beberapa peralatan penting yang wajib Anda siapkan:
1. Rope atau Tali
Tali adalah komponen utama dalam rope rescue yang terdiri dari tali statis dan dinamis. Tali statis digunakan untuk menahan beban dan memberikan kestabilan, sementara tali dinamis cocok untuk meredam hentakan. Memilih jenis tali yang tepat bisa menentukan keberhasilan evakuasi.
2. Harness atau Rescue Harness Full-Body
Harness berfungsi sebagai pengikat tubuh penyelamat maupun korban. Jenis full-body harness lebih direkomendasikan karena memberikan dukungan lebih menyeluruh dan mengurangi risiko cedera saat diangkat atau diturunkan.
3. Descender dan Ascender
Peralatan ini digunakan untuk mengontrol pergerakan naik atau turun di tali. Descender seperti ID atau Grigri memberikan kontrol saat menurunkan korban, sementara ascender membantu penyelamat naik dengan aman.
4. Pulley System dan Rope Grab
Sistem katrol (pulley) dan alat penjepit tali (rope grab) dapat mempermudah Anda dalam proses pengangkatan atau penurunan korban. Dengan sistem ini, tim penyelamat bisa memindahkan korban dengan efisien tanpa menghabiskan terlalu banyak tenaga.
Prosedur Umum Rope Rescue
Melakukan rope rescue tidak bisa sembarangan. Diperlukan prosedur yang sistematis agar penyelamatan berjalan cepat namun tetap aman, meliputi:
1. Penilaian Awal Situasi (Scene Assessment)
Sebelum turun tangan, Anda harus menganalisis kondisi sekitar. Apakah lokasi aman? Apakah ada potensi bahaya lanjutan atau tidak? Proses ini penting untuk melindungi korban dan tim penyelamat.
2. Identifikasi Risiko (HIRARC)
HIRARC atau Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control merupakan analisa risiko untuk memastikan metode penyelamatan paling aman digunakan. Tanpa analisa ini, evakuasi bisa menimbulkan risiko baru yang justru membahayakan semua pihak.
3. Penentuan Metode Evakuasi: Naik/Turun/Samping
Tidak semua korban harus diturunkan, tapi tergantung dengan lokasi. Korban bisa dievakuasi dengan metode naik ke tempat aman, diturunkan ke tanah, atau digeser ke samping ke lokasi yang lebih aman.
Teknik Dasar Rope Rescue
Rope rescue memiliki beberapa teknik inti yang wajib dikuasai oleh tim penyelamat. Setiap teknik punya fungsi dan tantangan tersendiri, tergantung kondisi lapangan.
1. Hauling System
Teknik ini digunakan untuk mengangkat korban ke atas menggunakan sistem katrol. Cocok diterapkan jika korban jatuh ke area rendah seperti sumur atau jurang dangkal.
2. Lowering System
Digunakan ketika korban harus diturunkan secara perlahan ke area aman. Teknik ini membutuhkan kontrol penuh agar tali tidak selip atau menyebabkan hentakan mendadak yang membahayakan korban.
3. Self-Rescue
Dalam kondisi darurat, Anda harus bisa menyelamatkan diri sendiri jika alat terlepas atau terjadi perubahan mendadak. Teknik ini wajib dilatih secara rutin untuk menjaga kesiapan mental dan fisik pekerja.
4. Pick-Off Rescue
Ini adalah teknik lanjutan di mana penyelamat turun langsung ke korban yang tergantung di tali, mengaitkan korban ke sistem penyelamat, lalu membawanya naik atau turun. Tapi, proses ini berisiko tinggi dan butuh keahlian khusus, sehingga tidak bisa sembarang orang melakukannya.
Penutup
Pada intinya, rope rescue bukan sekadar teknik penyelamatan biasa. Prosedur ini adalah bentuk respon profesional terhadap situasi darurat yang ekstrem, di mana keselamatan manusia menjadi prioritas utama.
Untuk itu, mengikuti pelatihan Tenaga Kerja pada Ketinggian (TKPK) adalah strategi tepat yang bisa Anda lakukan. Anda bisa mengikuti pelatihan TKPK di PT Mandiri Maha Daya dan dapatkan pengetahuan secara teori dan praktik langsung bersama mentor profesional. Pelatihan ini, dijamin membantu Anda mengimplementasikan rope rescue dengan benar dan tepat. Oleh karena itu, langsung saja hubungi kami untuk mengikuti pelatihan TKPK dan dapatkan potongan harga jutaan rupiah, hanya di PT Mandiri Maha Daya!.