Apakah Anda pernah melihat seseorang yang tidak jatuh dari ketinggian karena ditahan oleh sebuah alat yang digunakannya? Jika pernah, maka alat tersebut bernama fall arrest system. Perannya sangat penting dan krusial dalam memberikan perlindungan kepada pekerja di ketinggian. Jadi, alat ini dapat membantu meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja akibat jatuh dari ketinggian.
Apa Itu Fall Arrest System?
Fall arrest system adalah sebuah sistem yang dirancang khusus untuk menahan atau menghentikan seseorang saat terjatuh dari ketinggian. Sistem ini juga membantu mencegah seseorang menyentuh tanah atau permukaan keras di bawahnya, sehingga meminimalisir risiko cedera.
Tak heran, jika sistem ini sering digunakan di berbagai industri yang melibatkan pekerjaan di ketinggian. Sebab, fall arrest system menjadi salah satu prosedur kerja aman di ketinggian dan membantu mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Pada intinya, fall arrest ini sebagai sistem yang bertugas untuk menahan pekerja yang jatuh dari ketinggian. Bisa dibilang, menjadi garis pertahanan terakhir.
Prinsip Kerja Fall Arrest
Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa fall arrest system disebut juga sistem penahan jatuh, memiliki peran krusial dalam industri pekerjaan yang melibatkan ketinggian. Simpelnya, saat Anda tiba-tiba terpeleset saat bekerja di ketinggian dan jatuh, maka sistem ini yang akan menahan dan menghentikan Anda supaya tidak sampai jatuh ke bawah.
Cara kerjanya melibatkan penggunaan beberapa peralatan, seperti anchor, body harness, dan connector atau lanyard. Jadi, saat Anda jatuh dari ketinggian, maka sistem ini langsung otomatis aktif. Connector atau lanyard akan menahan Anda saat jatuh dari ketinggian. Shock absorber di lanyard ini akan menyerap sebagian hentakan supaya tubuh Anda tidak terkena benturan keras. Kemudian, tubuh akan ditahan dalam posisi tegak, sehingga tidak akan kebanting dan mencegah cedera serius.
Perlengkapan Keselamatan Jatuh
Sistem penahan jatuh menggunakan beberapa perlengkapan untuk menghentikan seseorang saat jatuh dari ketinggian. Adapun perlengkapan keamanan yang digunakan, antara lain:
1. Anchor
Menjadi peralatan penting, anchor atau titik tambat berfungsi sebagai tempat aman untuk menghubungkan dengan sistem keselamatan di ketinggian, seperti lanyard, tali lifeline, maupun perangkat lainnya ke sabuk pengaman pada tubuh pekerja. Dalam fall arrest system, anchor memiliki fungsi untuk menahan beban yang ditimbulkan oleh pekerja pada saat terjatuh dari ketinggian.
2. Body Harness
Perlengkapan yang harus ada adalah full body harness yang berperan sebagai komponen dari sistem pelindung jatuh. Fungsinya untuk menahan dan menjaga tubuh pekerja pada saat dan setelah jatuh dari ketinggian. Body harness ini dipakai di seluruh tubuh pekerja dan menjadi penghubung utama antara pekerja dengan sistem penahan jatuh.
3. Connector
Terakhir, ada connector atau penghubung subsistem yang menjadi titik kritis antara body harness dan anchor. Biasanya, connector yang digunakan adalah lanyard dan self retracting lifeline (SRL). Intinya, lanyard pada connector ini merupakan tali pengaman yang menghubungkan harness ke anchor point. Biasanya dilengkapi dengan shock absorber untuk mengurangi hentakan saat jatuh.
Perhitungan saat Jatuh (Fall Clearance)
Tidak hanya memahami fall arrest system saja, melainkan Anda juga harus tahu terkait fall clearance. Fall clearance adalah jarak minimum yang dibutuhkan agar pekerja tidak menghantam permukaan bawah saat terjatuh. Jadi, fall clearance atau jarak aman sangat penting untuk diketahui oleh pekerja agar tidak mengalami cedera serius saat terjatuh dari ketinggian.
Sebagai contoh, ada seorang operator dengan tinggi badan 1,6 meter dan bekerja pada ketinggian sekitar 3,5 meter. Pekerja ini memakai full body harness dan lanyard 1,8 meter. Kemudian, anchor point yang ditetapkan sebagai titik tambat lanyard berada pada dasar platform, dan jaraknya dengan dasar lantai adalah 3,5 meter.
Lalu, berapa fall clearance atau jarak aman bagi operator tersebut untuk terjatuh? Berikut perhitungannya:
Fall clearance: Tinggi badan (1,6m) + lanyard (1,8 m) +harness ter-extend (0,3 m) + absorber deploy (1,2 m) + safety factor (1 m)= 5,9 meter
Jadi, melalui perhitungan tersebut dapat membantu perusahaan untuk memastikan bahwa tali pengaman yang digunakan sudah mempunyai panjang cukup dalam menghentikan pekerja yang jatuh sebelum mencapai permukaan tanah yang keras.
Apa Risiko Jika Fall Arrest System Tidak Digunakan dengan Benar?
Melalui pembahasan di atas, tentu Anda sudah semakin paham pentingnya fall arrest system dalam bekerja di ketinggian. Sebab, sistem inilah yang membantu menahan dan menghentikan pekerja yang jatuh dari ketinggian. Jadi, jika fall arrest system tidak digunakan dengan benar, maka resikonya adalah pekerja akan mengalami cedera serius hingga mengalami kematian.
Selain itu, perusahaan juga akan mendapatkan sanksi hukum akibat melanggar prosedur bekerja aman sesuai regulasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Akibatnya, reputasi perusahaan menjadi buruk dan negatif di mata investor, mitra bisnis, hingga masyarakat.
Penutup
Demikianlah pembahasan mengenai fall arrest system yang perlu Anda ketahui. Terlebih, jika Anda ingin bekerja di ketinggian, seperti perawatan gedung, maka memahami informasi ini sangat penting. Pasalnya, saat bekerja di ketinggian, Anda harus memahami prosedur bekerja aman sesuai standar keselamatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, termasuk pemahaman terkait penggunaan fall arrest system.
Namun, jika Anda masih bingung dan belum memahaminya, tidak perlu khawatir karena bisa mengikuti pelatihan Tenaga Kerja pada Ketinggian (TKPK) di PT Mandiri Maha Daya. Pelatihan ini akan membantu Anda untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan khusus dalam bekerja aman di ketinggian.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, segera ikuti pelatihan TKPK di PT Mandiri Maha Daya dan wujudkan impian Anda bekerja di ketinggian secara aman sekarang juga!