Bekerja di ketinggian menjadi salah satu profesi yang penuh risiko. Setiap harinya, Anda akan dihadapkan pada bahaya, seperti benda jatuh, benturan di kepala, hingga risiko tersengat listrik. Tak heran, bila Anda membutuhkan helmet safety atau helm keselamatan sebagai salah satu alat pelindung kerja (APD).
Alat tersebut memungkinkan Anda untuk terhindar dari cedera serius di kepala akibat benturan maupun benda jatuh. Tapi, sayang sekali, masih banyak yang belum tahu apa itu helmet safety dan standar keamanannya. Padahal, sebagai tenaga kerja bangunan tinggi, ini menjadi alat penting dan sangat krusial.
Pengertian Helmet Safety
Helmet safety adalah alat pelindung diri (APD) yang dirancang khusus untuk melindungi kepala dari berbagai potensi bahaya di lingkungan kerja. Helm ini dibuat dari material yang kuat, seperti high-density polyethylene (HDPE) atau fiberglass, yang mampu menahan benturan keras.
Fungsi helm ini bukan hanya mencegah cedera fisik, tetapi juga menjadi bagian dari standar keselamatan kerja (K3) yang diatur pemerintah, sehingga pemakaiannya bersifat wajib.
Fungsi dan Manfaat Helmet Safety
Sekarang, Anda sudah tahu apa itu helmet safety, kan? Lalu, apa saja fungsinya? Apakah cuma mencegah cedera di kepala saja atau bagaimana? Berikut penjelasannya:
1. Memberikan Perlindungan Kepala
Fungsi paling utama dari helmet safety adalah memberikan perlindungan terhadap kepala pekerja. Di proyek bangunan tinggi, kepala menjadi bagian tubuh yang sangat rentan, karena posisinya yang terbuka terhadap benturan atau kejatuhan benda.
2. Mengurangi Resiko Cedera
Bahkan ketika kecelakaan tidak bisa dihindari, penggunaan helmet safety tetap memberikan dampak positif. Helm yang dirancang dengan sistem peredam benturan mampu menyerap sebagian besar energi dari hantaman, sehingga cedera yang mungkin terjadi bisa lebih ringan dibanding jika tidak memakai pelindung kepala sama sekali.
3. Melindungi dari Benda Tumpul dan Benda Jatuh
Di ketinggian, risiko kejatuhan alat kerja, potongan kayu, atau puing bangunan sangat tinggi. Benda-benda ini bisa jatuh dengan kecepatan dan kekuatan yang cukup untuk melukai bahkan membunuh jika mengenai kepala secara langsung. Helmet safety dirancang untuk menahan benturan dari benda seperti ini, sehingga pekerja tetap aman dan bisa melanjutkan pekerjaan dengan percaya diri.
4. Mencegah Kontak Langsung terhadap Arus Listrik
Bagi pekerja yang berhadapan dengan instalasi listrik, helm jenis tertentu dilengkapi lapisan isolasi khusus yang mampu menahan tegangan listrik. Hal ini sangat penting, karena kontak langsung dengan arus listrik bertegangan tinggi dapat menyebabkan cedera serius atau bahkan kematian.
5. Mematuhi Regulasi K3 saat Bekerja
Penggunaan helmet safety bukan hanya soal keselamatan pribadi, tetapi juga bagian dari kepatuhan hukum. Dalam regulasi K3, helm keselamatan adalah perlengkapan wajib yang harus digunakan di area kerja berisiko tinggi. Tidak memakainya bisa berakibat pada sanksi atau teguran, baik kepada pekerja maupun perusahaan.
Jenis-jenis Helmet Safety Berdasarkan Standar
Mengetahui apa itu helmet safety saja tidak cukup, terlebih bila Anda seorang pekerja di ketinggian. Sebab, setiap jenis helm keselamatan, memiliki fungsi dan keunggulan yang berbeda, meliputi:
1. Tipe 1
Helmet safety tipe 1 dirancang untuk memberikan perlindungan terhadap benturan yang datang dari atas. Jenis ini sangat umum digunakan di proyek konstruksi, terutama di area yang banyak risiko kejatuhan benda dari ketinggian.
2. Tipe 2
Berbeda dengan tipe 1, helm tipe 2 memberikan perlindungan tambahan terhadap benturan dari samping. Helm ini cocok digunakan di area kerja yang berisiko terkena hantaman dari arah horizontal, seperti di area industri manufaktur atau proyek yang melibatkan alat berat.
3. Kelas E (Electrical)
Berbeda dengan jenis sebelumnya, ada kelas E yang menjadi helmet safety dengan perlindungan terhadap arus listrik hingga 20.000 volt. Helm ini dirancang khusus untuk pekerja yang sering berdekatan dengan kabel atau instalasi listrik, sehingga resiko tersengat listrik dapat diminimalkan.
4. Kelas G (General)
Kelas G memiliki perlindungan listrik hingga 2.200 volt. Helm ini umumnya digunakan di sektor konstruksi umum, di mana ada kemungkinan paparan listrik, tetapi tidak setinggi pada pekerjaan teknisi listrik.
5. Kelas C (Conductive)
Kelas C adalah helm yang tidak memberikan perlindungan terhadap listrik, namun memiliki ventilasi yang lebih baik untuk kenyamanan pemakai. Biasanya digunakan di lingkungan kerja yang panas dan kering, serta tidak memiliki risiko listrik tinggi.
Tips Penggunaan dan Perawatan Helmet Safety
Anda tidak hanya mengetahui pengertian apa itu helmet safety, fungsi, dan jenis-jenisnya saja. Tapi, Anda juga harus bisa memahami bagaimana cara menggunakan dan merawatnya dengan tepat, meliputi:
1. Bersihkan Helm secara Berkala setelah Digunakan
Debu, kotoran, dan sisa material konstruksi bisa menempel di helm dan mengurangi kualitas materialnya. Membersihkan helm secara rutin dengan air sabun ringan akan menjaga daya tahannya lebih lama.
2. Simpan Helm di Tempat yang Kering dan Jauh dari Matahari
Panas matahari langsung dalam jangka panjang dapat merusak material helm dan membuatnya rapuh. Penyimpanan di tempat yang teduh dan kering akan memperpanjang masa pakainya.
3. Periksa Tali Pengikat secara Rutin
Tali pengikat berfungsi untuk memastikan helm tidak mudah lepas saat digunakan. Pastikan tidak ada tali yang aus, robek, atau longgar agar helm tetap memberikan perlindungan maksimal.
4. Jangan Modifikasi Helm
Beberapa pekerja mungkin tergoda untuk mengebor lubang atau menambahkan aksesori di helm, tetapi hal ini bisa merusak struktur hingga mengurangi tahanan dalam melindungi kepala.
5. Segera Ganti Helm setelah Terkena Benturan Serius
Meskipun bagian luar helm terlihat utuh, benturan keras dapat merusak struktur dalamnya. Menggunakan helm yang sudah rusak berisiko besar karena daya tahan pelindungnya sudah menurun.
6. Ganti Bantalan dalam Helm untuk Kenyamanan
Bantalan yang ada di bagian dalam helm berfungsi untuk kenyamanan dan penyerapan benturan. Jika bantalan mulai tipis atau rusak, gantilah dengan yang baru agar perlindungan dan kenyamanan tetap terjaga.
Penutup
Memahami apa itu helmet safety menjadi langkah awal paling krusial bagi Anda, terutama yang bekerja di ketinggian. Pasalnya, helmet safety menjadi salah satu alat pelindung diri (APD) untuk mencegah cedera fisik di kepala, bahkan kematian.
Jadi, Anda tidak bisa meremehkan tentang penggunaan helm keselamatan ini saat bekerja, baik itu di ketinggian maupun industri lainnya. Oleh karena itu, mengikuti pelatihan K3 tenaga kerja bangunan tinggi (TKBT) menjadi langkah yang tepat untuk Anda.
Bukan cuma memahami tentang teori helm safety saja, tapi juga cara menggunakan dengan tepat, perawatannya, prosedur kerja yang aman, hingga evakuasi darurat di lingkungan kerja. Tunggu apalagi? Langsung saja hubungi kami untuk segera mengikuti pelatihannya!