Jenis-jenis Helmet Safety: Panduan Lengkap Helm K3

Mengenakan alat pelindung diri (APD) sesuai standar K3 menjadi langkah krusial yang harus dilakukan oleh setiap pekerja, termasuk tenaga kerja bangunan tinggi (TKBT). Salah satunya adalah jenis-jenis helmet safety atau helm keselamatan.

Bukan sekadar formalitas atau pelengkap seragam saja, helm keselamatan memiliki fungsi penting untuk menjaga kepala Anda dari benturan atau cedera lainnya.

Pentingnya Helm Keselamatan Ketika Melakukan Pekerjaan

Anda perlu tahu, bahwa helm keselamatan bukan hanya sekedar pelengkap seragam kerja saja. Terlebih, Anda bekerja di ketinggian yang mana risiko terkena benturan benda jatuh, hantaman puing-puing, hingga paparan listrik sangat tinggi. Jadi, Anda wajib mengenakan helm keselamatan untuk mencegah cedera fatal saat terjadi bahaya di lingkungan kerja.

Jenis-jenis Helmet Safety Berdasarkan Fungsi dan Standar

Terdapat dua jenis-jenis helmet safety yang biasa digunakan, yakni berdasarkan fungsi dan standar. Hal ini tidak lain untuk memberikan perlindungan kepada pekerja agar terhindar dari risiko saat bekerja, terutama di ketinggian.

1. Helm Safety Berdasarkan Fungsi

a. Helm Pertambangan

Jenis jenis helmet safety ini dirancang untuk menghadapi kondisi kerja yang keras di area pertambangan. Biasanya terbuat dari material plastik ABS yang kuat dan tahan benturan, serta dilengkapi lampu di bagian depan untuk membantu penerangan kurang cahaya.

b. Helm Pengaman Listrik

Helm jenis ini digunakan oleh teknisi listrik atau pekerja yang sering berada di dekat sumber tegangan tinggi. Materialnya tidak menghantarkan listrik, biasanya dari polietilena atau fiberglass khusus. Helm pengaman listrik mampu menahan tegangan hingga ribuan volt, sehingga sangat penting untuk mencegah kejadian sengatan listrik yang fatal saat bekerja di panel, jaringan kabel, atau gardu listrik.

c. Helm Pemadam Kebakaran

Dirancang untuk kondisi ekstrim dengan suhu tinggi, helm ini terbuat dari bahan tahan panas seperti fiberglass komposit. Bentuknya biasanya lebih menutup hingga ke bagian belakang leher, dilengkapi visor pelindung wajah, dan kadang terdapat lapisan dalam yang mampu menahan panas radiasi.

d. Helm Industri

Helm industri adalah jenis yang paling umum digunakan di proyek konstruksi, pabrik, atau area kerja umum lainnya. Materialnya kuat, ringan, dan nyaman digunakan dalam waktu lama. Helm ini berfungsi melindungi kepala dari benturan ringan hingga sedang, serta dapat dipadukan dengan aksesoris seperti pelindung telinga atau kaca mata pelindung sesuai kebutuhan pekerjaan.

2. Helm Safety Berdasarkan Standar

a. Kelas E (Electrical)

Helm kelas E dirancang untuk perlindungan maksimal terhadap risiko listrik, dengan kemampuan menahan tegangan hingga 20.000 volt. Biasanya digunakan di industri kelistrikan, pembangkit listrik, dan pekerjaan jaringan tegangan tinggi.

b. Kelas G (General)

Sementara itu, helm kelas G memiliki perlindungan umum terhadap benturan dan mampu menahan tegangan listrik hingga 2.200 volt. Jenis ini cocok untuk pekerjaan konstruksi umum, manufaktur, dan perawatan fasilitas.

c. Kelas C (Conductive)

Helm kelas C biasanya tidak memiliki perlindungan terhadap listrik. Digunakan di pekerjaan yang lebih fokus pada ventilasi kepala dan kenyamanan, misalnya di area pabrik dengan suhu tinggi tetapi minim resiko kelistrikan.

Kode Warna Helm dan Fungsinya di Lapangan

Mengetahui jenis-jenis helmet safety dan aksesorisnya saja tidak cukup, terutama Anda yang bekerja di lapangan maupun ketinggian. Pasalnya, setiap warna helm memiliki arti yang berbeda, di antaranya:

1. Helm Putih

Biasanya digunakan oleh pengawas proyek, insinyur, atau manajer lapangan. Warna putih memberi identitas sebagai pihak yang memimpin atau mengawasi pekerjaan di area proyek.

2. Helm Kuning

Dipakai oleh pekerja umum atau buruh lapangan. Warna ini paling umum terlihat di area konstruksi karena digunakan untuk tenaga kerja yang terlibat langsung dalam pekerjaan fisik.

3. Helm Merah

Menandakan pekerja keamanan atau petugas K3 di lapangan. Helm merah juga dapat digunakan oleh petugas pemadam kebakaran atau tim tanggap darurat.

4. Helm Hijau

Identik dengan petugas lingkungan, safety officer, atau pengawas kesehatan kerja. Helm hijau memberi tanda bahwa pemakainya bertugas memastikan keselamatan dan kebersihan lingkungan kerja.

5. Helm Orange

Biasanya dipakai oleh tamu proyek atau pekerja sementara. Helm ini membantu pekerja lain mengenali bahwa pemakainya bukan bagian tetap dari tim lapangan sehingga perlu lebih diperhatikan dari segi keselamatan.

6. Helm Abu-abu

Sering digunakan oleh inspektur atau tamu khusus. Warna ini jarang digunakan untuk pekerja harian, sehingga mudah dikenali.

7. Helm Pink

Kadang digunakan untuk membedakan pekerja magang atau pekerja baru di proyek. Fungsinya lebih ke identifikasi cepat bagi tim senior untuk memberikan bimbingan atau pengawasan.

8. Helm Biru

Dipakai oleh teknisi atau pekerja teknis seperti tukang listrik, tukang ledeng, atau operator mesin tertentu, seperti forklift, buldozer, dan crane.

9. Helm Coklat

Digunakan oleh pekerja yang berhubungan dengan suhu tinggi, seperti pengelasan atau pengecoran logam. Material helm ini biasanya tahan panas.

Jenis-jenis Helmet Safety

Aksesoris Pendukung Helmet Safety

Setelah mengetahui jenis-jenis helmet safety, lalu apa saja aksesoris pendukung yang biasa digunakan? Berikut daftarnya yang perlu Anda ketahui:

  • Kaca mata pelindung: Melindungi mata dari debu, serpihan, dan percikan api
  • Pelindung telinga: Mencegah kerusakan pendengaran
  • Pelindung wajah: Memberikan perlindungan lebih pada area wajah dari percikan, paparan panas, maupun serpihan benda-benda
  • Lampu: Memudahkan pekerja untuk bekerja di area yang redup atau kurang pencahayaan.

Tips Memilih Helm dan Aksesoris yang Sesuai

Jika Anda bekerja di lingkungan yang penuh resiko, seperti pekerjaan ketinggian, maka memilih jenis-jenis helmet safety dan aksesoris tidak bisa dilakukan secara sembarangan.

Anda harus tahu tips memilih jenis-jenis helmet safety dan aksesoris yang tepat sesuai regulasi yang berlaku, meliputi:

  • Pastikan helm memenuhi standar keselamatan yang berlaku (SNI/ANSI/EN)
  • Pilih jenis helm sesuai profesi pekerjaan, seperti electrical, industri, pemadam, atau pertambangan
  • Periksa ukuran dan kecocokan pada lingkar kepala
  • Pilih jenis helm dengan material yang berkualitas
  • Pilih helm yang sudah dilengkapi aksesoris yang dibutuhkan
  • Tetap utamakan kenyamanan dengan bantalan busa yang empuk dan mudah menyerap keringat
  • Jangan memilih helm dengan harga murah tapi kualitas rendah.

Penutup

Memahami jenis-jenis helmet safety dan aksesorisnya menjadi langkah krusial bagi Anda, terutama yang bekerja di ketinggian. Namun, bila Anda masih belum memahami cara mengenakan helm safety maupun alat pelindung diri (APD) lainnya, bisa segera mengikuti pelatihan K3 Tenaga Kerja Bangunan Tinggi (TKBT) di PT Mandiri Maha Daya. Bukan cuma belajar teori, Anda akan diajak praktik langsung bersama mentor profesional.

Jadi, Anda akan lebih mudah memahami prosedur kerja aman di ketinggian maupun cara mengenakan APD yang benar. Oleh karena itu, langsung saja hubungi kami untuk mulai mengikuti pelatihannya!