Salah satu kondisi darurat saat berada di elevator adalah terjebak di dalamnya dan sulit untuk keluar karena ada kesalahan teknis. Tak heran, bila penumpang elevator atau lift merasa panik dan khawatir. Nah, disinilah peran Anda sebagai teknisi, operator, maupun petugas keamanan elevator sangat dibutuhkan.
Biasanya, saat penumpang terjebak di dalam lift, mereka akan menekan tombol panggilan darurat atau alarm. Bila Anda mendengarnya, segera lakukan prosedur penyelamatan di elevator agar korban di dalam keluar dalam keadaan selamat. Hal inilah tugas Anda sebagai teknisi maupun operator dibutuhkan.
Penjelasan Tentang Keamanan Elevator
Elevator adalah sistem mekanik dan elektronik yang kompleks yang melibatkan komponen seperti mesin penggerak, rem darurat, kabel, pemandu, panel kontrol, dan lain sebagainya.
Tak heran, bila dibutuhkan pemahaman tentang prinsip kerja dasar dan titik-titik keamanan kritis seperti sistem rem, sensor pintu, dan perangkat proteksi beban, terutama Anda sebagai teknisi. Tujuannya untuk meminimalkan risiko saat terjadi keadaan darurat dan operasi penyelamatan di elevator.
Oleh karena itu, memahami sistem keamanan elevator menjadi langkah penting yang harus dilakukan oleh teknisi, operator, maupun petugas keamanan. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kondisi buruk atau darurat serta memastikan elevator digunakan dalam keadaan prima dan aman.
Persiapan Sebelum Melakukan Penyelamatan di Elevator
Ketika Anda menemukan situasi darurat pada elevator dan ingin melakukan penyelamatan, pastikan untuk mempersiapkan beberapa hal terlebih dahulu. Tujuannya agar proses penyelamatan berhasil dilakukan dan terhindar dari lanjutan situasi yang buruk, berikut persiapannya.
1. Lakukan Pengecekan Kondisi pada Elevator
Sebelum memulai tindakan penyelamatan, lakukan pengecekan visual dan fungsional pada ruang kontrol dan panel listrik untuk memastikan tidak ada bau terbakar, percikan, atau indikator malfungsi pada panel. Kemudian, cek juga kondisi fisik pintu dan rel pandu dari luar lift untuk mengetahui apakah ada penyok, kotoran, atau penghalang yang menghambat operasi normal.
2. Briefing Bersama Tim secara Singkat
Lakukan briefing yang mencakup pembagian peran, identifikasi risiko utama, rencana komunikasi darurat, dan pengingat tentang prosedur keselamatan. Tujuannya agar masing-masing anggota menjalankan peran sesuai tugas dan membantu menyelamatkan nyawa pengunjung yang terjebak.
3. Gunakan APD yang Lengkap
Gunakan alat pelindung diri lengkap seperti helm keselamatan, sarung tangan, sepatu keselamatan, rompi visibilitas, dan kacamata pelindung. Hal ini karena APD tidak hanya melindungi dari cedera mekanis tetapi juga dari bahaya listrik atau partikel berbahaya yang mungkin muncul saat akses panel kontrol atau membuka ruang mesin elevator.
4. Tentukan Strategi Penyelamatan
Tentukan strategi penyelamatan berdasarkan kondisi yang teridentifikasi. Misalnya, apakah harus melibatkan akses dari lantai terdekat, pengoperasian manual pintu, dan lain sebagainya. Tujuannya agar proses penyelamatan berjalan lancar.

Langkah Penting dalam Penyelamatan di Elevator
Setelah Anda melakukan persiapan, maka saatnya untuk menjalankan langkah penting penyelamatan di elevator saat terjadi kondisi darurat. Berikut tahapannya.
1. Tetap Tenang dan Jangan Gegabah
Sebagai petugas keselamatan, menjaga ketenangan menjadi langkah awal yang penting untuk Anda lakukan agar keputusan yang diambil tepat. Dengan begitu, Anda bisa menginstruksikan pengunjung untuk tidak panik karena akan segera diberikan pertolongan.
2. Jangan Membuka Paksa Pintu Elevator atau Melompat
Membuka paksa pintu atau mendorong korban untuk melompat adalah tindakan yang sangat berbahaya. Hal ini karena permukaan lantai di luar kabin mungkin tidak rata dengan lantai kabin atau lift bisa bergerak tiba-tiba. Jadi, instruksikan semua orang untuk menunggu sampai kondisi stabil dan akses resmi tersedia, sehingga risiko terperosok atau terjepit dapat dihindari.
3. Matikan MCB Main Power Elevator
Langkah penting dalam penyelamatan di elevator selanjutnya adalah memutus aliran listrik pada MCB utama elevator untuk menghentikan pergerakan tidak terduga dan meminimalkan risiko listrik. Kemudian, lakukan prosedur lockout-tagout yang benar untuk mencegah pengaktifan energi kembali secara tidak sengaja.
4. Buka Pintu Menggunakan Kunci Manual
Buka pintu dengan kunci manual setelah daya dimatikan. Anda bisa melakukan pembukaan perlahan-lahan sambil menahan pintu agar tidak menutup kembali, dan pastikan jarak antara lantai dan kabin dicek, sehingga tidak ada jurang yang membahayakan saat korban dievakuasi.
5. Pastikan Pengunjung yang Terjebak dalam Kondisi Aman
Setelah pintu bisa dibuka, segera lakukan pemeriksaan kondisi korban dari sisi kabin. Tanya apakah ada luka, pusing, atau sesak napas, berikan pertolongan pertama jika diperlukan dan bila ada indikasi kondisi serius segera hubungi layanan medis darurat. Kemudian, catat identitas dan jumlah orang yang terjebak untuk memudahkan proses dokumentasi dan tindak lanjut.
6. Lakukan Evakuasi sesuai Prosedur Keselamatan
Lakukan evakuasi bertahap sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Bawa korban satu per satu atau dalam kelompok kecil tergantung ruang yang tersedia dan kondisi medis, gunakan peralatan pengaman tambahan seperti tali atau papan evakuasi dan pastikan jalur evakuasi aman sampai korban berada di area aman di luar gedung.
Hal yang Harus Dihindari Saat Penyelamatan Elevator
Meskipun Anda teknisi atau operator profesional, tetap ada beberapa hal yang perlu dihindari saat melakukan penyelamatan korban yang terjebak pada elevator. Beberapa hal tersebut di antara lain:
- Membuka panel listrik tanpa mematikan sumber daya utama.
- Menggunakan alat improvisasi yang tidak sesuai standar.
- Mengabaikan penggunaan APD lengkap.
- Menginstruksikan korban untuk melompat atau keluar sendiri.
- Mengandalkan satu orang tanpa koordinasi tim.
- Mengaktifkan kembali daya sebelum proses evakuasi selesai.
- Mengabaikan dokumentasi kejadian setelah evakuasi.
Prosedur Evaluasi Pasca Penyelamatan
Setelah berhasil melakukan penyelamatan terhadap korban elevator, Anda juga perlu mengevaluasi untuk memberikan rekomendasi kepada manajemen agar hal buruk tidak kembali terjadi di kemudian hari. Adapun prosedur evaluasi pasca penyelamatan di elevator meliputi:
- Dokumentasikan kronologi kejadian, tindakan yang dilakukan, dan waktu kejadian.
- Lakukan pemeriksaan teknis menyeluruh oleh teknisi berlisensi dan catat temuan untuk perbaikan.
- Evaluasi kinerja tim dan lakukan debriefing untuk mengidentifikasi perbaikan prosedur.
- Laporkan kejadian ke manajemen dan otoritas terkait bila diperlukan.
- Revisi SOP dan rencana tanggap darurat berdasarkan pelajaran yang diperoleh.
- Lakukan pelatihan ulang atau simulasi bila ditemukan kelemahan dalam prosedur.
Penutup
Sebagai teknisi atau operator, Anda wajib memahami langkah penting dalam penyelamatan di elevator saat terjadi kondisi darurat. Soalnya, penyelamatan di elevator ini memastikan tidak ada korban dengan cedera parah maupun meninggal akibat terjebak dalam elevator.
Namun, bila Anda belum mengetahui prosedur penyelamatannya yang benar, sebaiknya ikuti pelatihan elevator dan eskalator di PT Mandiri Maha Daya. Pelatihan ini bukan hanya belajar teori dasar tentang pengoperasian elevator saja, melainkan juga prosedur penyelamatan di elevator yang benar sesuai standar K3. Dengan begitu, bisa memastikan penggunaan elevator yang aman, mencegah kecelakaan, dan meningkatkan keselamatan.

