Bekerja di ketinggian selalu memiliki risiko tinggi, terutama di sektor konstruksi, perawatan bangunan, dan industri berat. Tak heran, bila memahami jenis struktur akses di ketinggian dan pengoperasinnya menjadi hal yang sangat penting bagi setiap pekerja maupun pengawas yang terlibat dalam aktivitas tersebut. Nah, buat Anda yang bekerja di ketinggian, saatnya untuk memahami apa saja jenis struktur akses yang digunakan. Pahami cara memilihnya dengan tepat sesuai kebutuhan pekerjaan Anda. Yuk, simak informasinya berikut ini!
Pengertian Struktur Akses di Ketinggian
Struktur akses di ketinggian adalah segala jenis peralatan, sarana, atau sistem yang digunakan untuk memudahkan pekerja mencapai area yang berada pada posisi tinggi, biasanya lebih dari 1,8 meter dari permukaan tanah atau lantai kerja. Struktur ini dirancang khusus untuk mendukung mobilitas vertikal dan horizontal pekerja tanpa mengabaikan aspek keselamatan. Dalam konteks K3, setiap struktur akses harus memenuhi persyaratan teknis dan operasional tertentu agar tidak menimbulkan risiko jatuh, tergelincir, atau kegagalan struktur saat digunakan.
Jenis-jenis Struktur Akses di Ketinggian
Terdapat beberapa jenis struktur akses pada ketinggian dapat Anda gunakan. Kemudian struktur akses ini biasanya digunakan untuk memudahkan proses pekerjaan menjadi lebih cepat, efektif, dan efisien. Adapun jenis-jenisnya meliputi:
1. Scaffolding
Scaffolding atau perancah adalah struktur sementara yang digunakan untuk menopang pekerja, material, dan peralatan saat melakukan pekerjaan di ketinggian. Scaffolding bisa berupa sistem pipa logam, bambu, atau aluminium yang dirakit secara modular. Jenis ini sering digunakan dalam proyek konstruksi gedung tinggi dan pekerjaan perawatan fasad.
2. Elevator
Elevator tidak hanya digunakan untuk mengangkut orang, tetapi juga material ke tingkat tertentu dalam sebuah bangunan. Dalam konteks pekerjaan konstruksi, elevator sementara sering dipasang untuk mempercepat perpindahan alat atau bahan bangunan.
3. Mobile Elevating Work Platform (MEWP)
Ini menjadi platform yang memungkinkan untuk dinaikkan atau diturunkan secara vertikal menggunakan sistem hidrolik. Jenis ini sangat cocok digunakan untuk pekerjaan perawatan gedung, instalasi listrik, atau pembersihan kaca pada area tinggi.
4. Suspended Working Platform
Suspended Working Platform dikenal juga sebagai temporarily suspended scaffold yang digantung menggunakan kabel baja dari bagian atas bangunan. Struktur ini sering digunakan untuk pekerjaan pengecatan, perbaikan, atau pembersihan eksterior gedung tinggi.
5. Tower Crane
Tower crane merupakan alat berat yang digunakan untuk mengangkat material konstruksi ke ketinggian tertentu. Struktur ini terdiri dari menara vertikal dan lengan horizontal panjang yang dapat berputar.
6. Tangga Lipat
Tangga lipat adalah peralatan sederhana yang digunakan untuk pekerjaan pada ketinggian rendah, seperti pengecatan atau perawatan ringan. Walaupun terlihat sederhana, tangga lipat tetap harus memenuhi standar stabilitas dan daya tahan. Penggunaannya harus memperhatikan sudut kemiringan yang tepat serta permukaan tanah yang datar untuk menghindari risiko tergelincir.
7. Gondola
Gondola merupakan platform kerja yang digantung dan dapat digerakkan secara vertikal menggunakan sistem motor listrik. Berbeda dari suspended platform yang bersifat sementara, gondola biasanya digunakan secara permanen pada gedung bertingkat untuk kegiatan pemeliharaan rutin.
8. Truck Skylift
Truck skylift adalah kendaraan dengan lengan hidrolik yang dapat mengangkat pekerja hingga beberapa meter di atas tanah. Alat ini sangat fleksibel untuk pekerjaan di area luar ruangan seperti perbaikan lampu jalan, pemangkasan pohon, atau inspeksi atap gedung. Keunggulannya terletak pada mobilitas tinggi dan sistem kontrol yang mudah dioperasikan.

Faktor Keselamatan pada Struktur Akses di Ketinggian
Meskipun terdapat jenis struktur akses di ketinggian, Anda harus tetap memperhatikan keselamatan saat menggunakannya. Sebab, keselamatan menjadi aspek utama yang tidak boleh diabaikan. Dalam penggunaan struktur akses di ketinggian, terdapat beberapa faktor keselamatan. Mulai dari stabilitas struktur yang harus dipastikan melalui perhitungan beban dan kondisi permukaan tempat alat berdiri.
Kemudian, kompetensi pekerja menjadi faktor penting karena hanya personel terlatih yang memahami risiko serta prosedur kerja aman di ketinggian. Tidak boleh ketinggalan, pemeriksaan dan pemeliharaan rutin harus dilakukan sebelum dan sesudah penggunaan agar tidak terjadi kegagalan teknis. Selain itu, penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti helm, safety harness, dan sepatu anti slip wajib diterapkan sesuai standar K3 atau bisa mulai mengikuti pelatihan Tenaga Kerja Bangunan Tinggi (TKBT). Semua prosedur ini menjadi satu kesatuan untuk mencegah kecelakaan fatal selama bekerja.
Pemilihan Struktur Akses untuk Pekerjaan Tertentu
Selain memahami jenis struktur akses di ketinggian dan faktor keselamatannya, Anda juga perlu mengetahui cara memilihnya untuk pekerjaan tertentu. Pada intinya, Anda tidak bisa menggunakan semua jenis struktur akses, melainkan harus sesuai kebutuhan di area kerja.
Misalnya, pekerjaan Anda adalah pengecatan gedung tinggi, maka penggunaan Gondola atau Suspended Working Platform menjadi pilihan terbaik. Berbeda halnya bila pekerjaan Anda di proyek konstruksi, maka scaffolding atau tower crane bisa menjadi pilihannya. Oleh karena itu, sebelum menggunakan jenis struktur akses di ketinggian, pahami dulu kebutuhan dan kondisi di area kerja Anda. Jangan sembarangan untuk memilih dan menggunakan struktur akses.
Standar K3 dan Regulasi Terkait Struktur Akses di Ketinggian
Menggunakan dan memilih jenis struktur akses di ketinggian bukan sekadar formalitas saja, melainkan sudah diatur dalam regulasi keselamatan. Regulasi ini bertujuan untuk memastikan lingkungan kerja aman dan pengoperasian struktur akses yang tepat.
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.0 Tahun 2016 tentang Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Ketinggian mengharuskan pekerja untuk menggunakan APD yang sesuai, persyaratan teknis peralatan yang digunakan, sampai prosedur inspeksi dan pemeliharaan struktur akses. Kemudian, ada juga Peraturan Menteri PUPR No.10/PRT/M/2021 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi yang menuliskan bahwa struktur akses di ketinggian harus melalui proses verifikasi desain dan uji untuk memastikan semua aspek keamanan terpenuhi sebelum digunakan.
Penutup
Bila Anda bekerja di ketinggian, memahami jenis-jenis struktur akses menjadi langkah awal yang sangat penting. Hal ini dikarenakan struktur akses ini menjadi platform atau peralatan yang akan digunakan untuk memudahkan proses pekerjaan di ketinggian.
Namun, bila Anda belum paham cara mengoperasikan struktur akses di ketinggian, bisa mulai mengikuti pelatihan TKBT di PT Mandiri Maha Daya. Bersama mentor profesional, Anda akan belajar tentang dasar-dasar teori bekerja di ketinggian yang aman, termasuk pengoperasian struktur akses. Selain itu, Anda juga akan diajak untuk praktik langsung di ketinggian bersama mentor profesional. Jadi, Anda bisa menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Yuk, langsung saja hubungi kami untuk mengikuti pelatihannya dengan tekan tombol WhatsApp berikut ini!

