Dalam sebuah industri, mengetahui bahaya dan risiko yang akan terjadi merupakan salah satu hal yang sangat penting. Sebab, risiko ini berkaitan dengan penyakit akibat kerja maupun kecelakaan kerja. Jadi, untuk mencegahnya, setiap pekerja maupun petugas K3 harus melakukan identifikasi dan penilaian terhadap risiko K3 terlebih dahulu.
Identifikasi dan penilaian tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Hal ini dikarenakan berkaitan erat dengan keselamatan dan kesehatan pekerja. Maka dari itu, Anda sebagai pekerja harus mengetahui pentingnya risiko K3 beserta dengan cara identifikasi, penilaian, hingga pengendaliannya.
Yuk, simak pembahasannya di bawah ini sampai selesai untuk memahami semua aspek tentang risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), ya!
Mengapa Risiko K3 Penting?
Mungkin, banyak pekerja di industri, terutama Anda bertanya kenapa risiko K3 itu penting? Ya, karena berhubungan langsung dengan keselamatan, kesehatan, keamanan, kesejahteraan, serta produktivitas pekerja.
Mengapa demikian? Ya, karena risiko dalam konteks K3 merujuk pada potensi kejadian yang membahayakan, sehingga bisa menyebabkan penyakit akibat kerja, kerusakan properti, hingga kematian di lingkungan kerja.
Jadi, mengetahui dan memahami cara identifikasi risiko dalam K3 sangatlah penting. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya penyakit akibat kerja dan kematian di lingkungan kerja yang dikarenakan kelalaian pekerja.
Identifikasi Risiko K3
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwa melakukan identifikasi risiko K3 menjadi salah satu aspek penting dalam dunia kerja. Identifikasi ini bertujuan untuk mencari berbagai informasi terkait peristiwa atau kejadian yang bisa menghambat kegiatan operasional perusahaan.
Upaya yang dilakukan adalah dengan membuat daftar risiko menggunakan konsep 4W+1H (apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana) sebuah peristiwa tersebut bisa terjadi. Kemudian, bagaimana peristiwa bisa memengaruhi keberlangsungan operasional dan tujuan perusahaan.
Setelah mendapatkan informasi, output yang dihasilkan adalah profil risiko. Profil risiko ini terdiri dari beberapa aspek, mulai dari jenis peristiwa risiko, penyebab, hingga pengendalian yang sudah dilakukan dari setiap kegiatan yang dianggap berisiko.
Selanjutnya, dilakukan inspeksi secara langsung di tempat kerja untuk menemukan potensi bahaya. Inspeksi ini meliputi pengamatan dan pemeriksaan semua aspek yang ada di tempat kerja masih dalam keadaan yang aman. Misalnya, memeriksa dan memastikan bahwa mesin atau peralatan kerja tidak mengalami kerusakan. Kemudian, memastikan pula pekerja menggunakan alat pelindung diri (APD) dengan benar sesuai regulasi.
Mempelajari Pada Penilaian Risiko K3
Risiko K3 merupakan potensi kerugian yang diakibatkan adanya bahaya di lingkungan kerja yang menyebabkan kegagalan suatu fungsi, seperti terjadinya kecelakaan kerja. Dalam konteks K3, harus dilakukan penilaian risiko untuk melihat tingkat keparahannya, sehingga bisa lebih mudah melakukan pengendalian.
Dengan kata lain, penilaian risiko K3 merupakan hasil kali antara nilai frekuensi dengan nilai keparahan suatu risiko dengan kategori rendah, sedang, tinggi, dan ekstrem.

Memahami Terhadap Pengendalian Risiko K3
Nah, setelah Anda mengetahui terkait identifikasi dan tabel penilaian risiko K3, maka saatnya untuk membahas tahap pengendalian yang perlu dilakukan. Tahap atau hirarki pengendalian risiko merupakan aspek penting yang harus dipahami oleh semua petugas K3.
Tujuan dari pengendalian risiko adalah untuk menyediakan pendekatan sistematis demi meningkatkan keselamatan dan mengurangi bahaya di tempat kerja. Berikut ini tahap pengendalian risiko K3 yang perlu Anda ketahui:
1. Pemahaman Eliminasi
Tahap pertama, ada eliminasi yang berarti menghilangkan bahaya sepenuhnya di lingkungan kerja. Misalnya, berhenti menggunakan zat kimia berbahaya dan beracun, menyediakan tempat duduk yang ergonomis, dan lain sebagainya.
2. Penjelasan Substitusi
Pengendalian kedua adalah subtitusi yang berarti mengganti sesuatu hal yang berbahaya dengan yang kurang berbahaya. Apabila eliminasi tidak memungkinkan, maka substitusi bisa menjadi pilihan.
Misalnya, mengganti tangga manual dengan tangga otomatis, menurunkan voltase dari sebuah peralatan, mengganti lantai berbahan licin dengan yang tidak licin, dan masih banyak lagi.
3. Melakukan Rekayasa Teknik
Selanjutnya, ada rekayasa teknik yang artinya melakukan modifikasi tempat kerja, peralatan, atau proses agar dapat membantu mengurangi risiko. Misalnya, pasang sistem ventilasi yang baik, memberikan pelindung mesin, mengurangi bising, dan sebagainya.
4. Menerapkan Pengendalian Administrasi
Pengendalian administrasi berarti penerapan prosedur kerja yang aman melalui peraturan terkait keselamatan dan kesehatan kerja. Misalnya, memberikan pelatihan kepada pekerja, melaksanakan safety induction, pergantian shift kerja, inspeksi peralatan secara periodik, dan lain sebagainya.
5. Pengendalian Alat Pelindung Diri
Tahap pengendalian risiko K3 yang terakhir adalah memberikan dan menyediakan alat pelindung diri (APD) yang baik kepada pekerja untuk melindungi diri dari bahaya. Alat pelindung diri ini meliputi baju, sepatu keselamatan, kacamata, sarung tangan, perlindungan pendengaran, dan lainnya.
Penutup
Demikianlah pembahasan mengenai pentingnya risiko K3 beserta dengan cara identifikasi, penilaian, dan tahap pengendaliannya dengan benar. Pembahasan ini sangat penting bagi Anda yang ingin bekerja di industri dengan potensi bahaya dan risiko yang sangat besar, seperti sektor konstruksi k3, pertambangan, atau lainnya.
Jika tidak mengetahui potensi bahaya dan risiko di tempat kerja, maka dapat membahayakan Anda dan lingkungan sekitar. Maka dari itu, solusi alternatif yang bisa Anda lakukan adalah mengikuti pelatihan Ahli K3 Umum di PT Mandiri Maha Daya.
Mengapa demikian? Ya, karena dengan mengikuti pelatihan AK3U, Anda akan mendapatkan pengetahuan dan wawasan baru yang lebih mendalam terkait potensi bahaya serta risiko di tempat kerja beserta cara pengendaliannya dengan benar sesuai standar K3.
Bahkan, Anda juga akan diajak untuk praktik secara langsung untuk melakukan identifikasi dan penilaian risiko K3. Praktik ini tentunya tidak jauh dari kondisi asli yang sering terjadi di dunia kerja. Jadi, Anda akan mendapatkan informasi lebih detail terkait risiko K3 hingga tahap pengendaliannya dengan tepat.
Tertarik mengikuti pelatihannya? Yuk, langsung saja klik tombol WhatsApp di bawah ini, ya!