Jangan Abaikan! Ini Standar Alat Pelindung Jatuh Sesuai Permenaker

Tidak bisa dipungkiri, bahwa bekerja di ketinggian mempunyai risiko kecelakaan yang sangat besar. Salah satu resiko paling fatal adalah jatuh dari ketinggian, sehingga menyebabkan cedera serius hingga kematian. Maka dari itu, wajib menggunakan alat pelindung jatuh atau fall protection bagi semua pekerja di ketinggian. Tidak hanya untuk melindungi pekerja saja, melainkan juga mematuhi standar keselamatan bekerja di ketinggian.

Penjelasan Apa Itu Alat Pelindung Jatuh?

Alat pelindung jatuh atau fall protection adalah seperangkat perlengkapan keselamatan kerja yang dirancang untuk melindungi pekerja dari resiko jatuh ketika melakukan pekerjaan pada ketinggian. Alat ini digunakan ketika seseorang bekerja di tempat yang memiliki potensi jatuh dari ketinggian dua meter atau lebih. Sistem ini bukan hanya terdiri dari satu alat, melainkan kombinasi dari berbagai komponen yang saling terintegrasi untuk memberikan perlindungan maksimal.

Alat pelindung jatuh biasanya terdiri dari sabuk penahan tubuh (full body harness), lanyard, sistem pengikat, dan alat penahan jatuh (fall arrester).  Tujuan utamanya adalah untuk menahan atau menangkap tubuh pekerja saat terjatuh agar tidak menyentuh tanah atau permukaan keras lainnya, serta mengurangi dampak cedera akibat hentakan.

Standar Keselamatan yang Harus Dipenuhi dalam Penggunaan Alat Pelindung Jatuh

Perlu Anda ketahui, supaya fall protection aman dan efektif digunakan, wajib untuk memenuhi standar keselamatan yang sudah ditentukan. Salah satunya adalah regulasi sesuai ANSi dan EN yang memberikan peraturan terkait penggunaan fall protection. Pada intinya, standar keselamatan alat pelindung diri harus memiliki kekuatan untuk menahan beban minimal 5000 pound, sehingga membantu menahan beban tubuh pekerja dan gaya hentakan saat terjatuh.

Selain itu, alatnya juga harus mempunyai desain yang ergonomis, sehingga tidak mengganggu pergerakan dan menciptakan kenyamanan bagi pekerja. Tidak hanya itu saja, sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.9 Tahun 2016 tentang K3 Pekerjaan pada Ketinggian menjelaskan bahwa alat pelindung diri yang digunakan wajib memberikan perlindungan yang baik bagi pekerja.

Alat Pelindung Jatuh

Macam-macam Alat Pelindung Jatuh

Menjadi alat dengan peran krusial pada pekerjaan ketinggian, fall protection dibagi menjadi beberapa macam. Setiap perangkat ini memiliki peran dan fungsinya masing-masing dalam melindungi pekerja, meliputi:

1. Anchor Point

Perangkat anchor point digunakan sebagai titik tumpu untuk mengaitkan alat pelindung jatuh dengan lifeline dan lanyard. Pengaitnya harus kuat dan berada pada posisi yang tepat agar menahan beban jatuh secara optimal.

2. Full Body Harness

Menjadi perangkat paling penting, full body harness dipasang di tubuh pekerja dan didesain untuk mendistribusikan gaya jatuh kepada bagian tubuh lebih kuat dari lainnya, seperti bagian tubuh paha dan dada. Alat ini digunakan untuk mencegah tubuh pekerja jatuh.

3. Lanyard dan Absorber

Lanyard merupakan tali pendek sebagai pengikat untuk menahan guncangan ketika pekerja terjatuh. Sementara itu, shock absorber adalah alat penahan jatuh yang berfungsi untuk menahan tubuh pekerja ketika jatuh dari ketinggian.

4. Connector

Jenis fall protection berikutnya adalah connector atau alat penghubung sistem keamanan. Komponen penghubung antar alat, seperti carabiner, yang harus memiliki sistem pengunci otomatis dan kekuatan tinggi 

5. Sling Angkur

Tali atau webbing yang digunakan untuk membuat titik angkur tambahan sementara dan biasanya dililitkan pada struktur bangunan.

6. Sling Protector

Masih ada kaitannya dengan sling angkur, sling protector ini berfungsi sebagai alat tambahan untuk melindungi sling angkur dari gesekan tajam agar tidak cepat rusak atau putus.

7. Wire Strops

Wire strops atau sling berbahan baja berfungsi untuk membuat titik penambat yang ditempatkan di sekeliling struktur. Biasanya digunakan di area kerja yang lebih ekstrim.

8. Footloops

Fall protection berikutnya adalah footloops atau tangga gantung yang digunakan sebagai alat bantuan saat pekerja membutuhkan penopang kaki saat menggantung, misalnya proses evakuasi atau perbaikan vertikal.

9. Rope

Rope atau tali berfungsi sebagai sistem untuk memudahkan pekerja naik dan turun lebih cepat. Tali ini harus memiliki kekuatan tinggi dan tahan terhadap gesekan.

10. Pulley

Pulley atau katrol adalah perangkat yang berfungsi untuk memperkecil gesekan saat menggunakan tali. Biasanya, pulley digunakan untuk pengangkatan barang.

11. Locking Pulley

Berbeda dengan sebelumnya, locking pulley atau katrol berpengunci menjadi alat bantu untuk menaikkan beban dengan memperkecil gesekan pada sistem angkat yang mana dibuat dengan menambahkan pengunci.

12. Fall Arrester

Terakhir, ada fall arrester atau penahan jatuh merupakan alat yang digunakan untuk menahan atau mencegah pekerja yang jatuh dari ketinggian agar tidak terbentur ke permukaan tanah.

Bagaimana Cara Memilih Alat Pelindung Jatuh yang Sesuai dengan Pekerjaan?

Seperti yang sudah Anda ketahui, bahwa fall protection memiliki peran yang sangat penting untuk melindungi pekerja dari ketinggian apalagi untuk tenaga kerja pada ketinggian (TKPK). Jadi, Anda tidak bisa pakai alatnya secara sembarangan, melainkan harus dipilih sesuai kebutuhan, meliputi langkah-langkah:

1. Identifikasi Potensi Bahaya di Lokasi Kerja

Dengan melakukan analisis resiko terlebih dahulu. Apakah pekerjaan dilakukan di ketinggian statis seperti atap, atau ketinggian dinamis seperti memanjat tiang? Ini akan menentukan jenis sistem pelindung yang digunakan.

2. Pilih Jenis Fall Protection System yang Sesuai

Ada dua jenis utama: sistem penahan jatuh (fall arrest system) dan sistem pencegah jatuh (fall restraint system). Fall arrest digunakan saat pekerja bisa terjatuh, sedangkan fall restraint membatasi gerak agar pekerja tidak bisa mencapai tepi.

3. Perhatikan Standar dan Sertifikasi Alat

Pastikan alat memiliki sertifikasi nasional maupun internasional. Jangan gunakan alat tanpa label kelayakan karena bisa berdampak buruk saat menggunakannya.

4. Pastikan Kecocokan Ukuran dan Desain

Harness dan alat lainnya harus pas dengan ukuran tubuh pekerja. Hindari alat yang terlalu longgar atau terlalu ketat.

5. Cek Material dan Kondisi Alat Sebelum Digunakan

Lakukan inspeksi visual terhadap setiap komponen. Cek apakah ada aus, sobekan, atau karat setiap sebelum menggunakan alat.

6. Pelatihan Penggunaan Alat yang Memadai

Alat pelindung jatuh tidak akan efektif jika tidak digunakan dengan benar. Pastikan semua pekerja mendapatkan pelatihan resmi dari instruktur bersertifikat.

Kesimpulan

Pada intinya, menggunakan alat pelindung jatuh sesuai standar bukan hanya kewajiban hukum, tapi juga bentuk kepedulian Anda terhadap keselamatan kerja. Dengan memahami jenis-jenis alat pelindung jatuh dan standar yang harus dipenuhi, Anda bisa menciptakan lingkungan kerja secara aman, produktif, hingga bebas dari resiko terjadinya kecelakaan kerja.

Namun, jika Anda masih belum paham terkait penggunaan alat pelindung jatuh dengan benar, silakan untuk mengikuti pelatihan TKPK di PT Mandiri Maha Daya. Melalui pelatihan ini, dijamin Anda akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan khusus bekerja di ketinggian, terutama dalam menggunakan fall protection.